Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meyakini bahwa memperluas pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi hijau dapat mempercepat transformasi tenaga kerja di sektor ramah lingkungan (green jobs), yang semakin relevan dan banyak diminati.
“Perluasan ini bisa dicapai lewat reformasi kurikulum agar selaras dengan kebutuhan green jobs,” ujar RR Sri Gadis Pari Bekti, Penasehat Ahli Industri di Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Senin.
Sri melanjutkan, Kemenperin memprioritaskan program upskilling dan reskilling bagi pekerja yang terdampak transisi energi, khususnya dari sektor batubara, untuk membekali mereka dengan keterampilan lain yang diperlukan.
“Selain itu, kami juga mendorong kolaborasi antara industri dan lembaga vokasi untuk menciptakan program magang dan sertifikasi yang diakui,” tambahnya.
Dia menekankan bahwa upaya ini harus menjadi prioritas, mengingat adanya kesenjangan keterampilan (skill gap) pada tenaga kerja Indonesia, terutama mereka dari sektor konvensional yang kurang memiliki keahlian dan kompetensi yang relevan untuk green jobs.
Inisiatif lain yang dipersiapkan Kemenperin untuk mendukung industri hijau adalah pengembangan peta jalan (roadmap) green jobs yang akan mendukung dekarbonisasi dan transisi energi, memajukan ekonomi sirkular termasuk pengolahan limbah dan bahan baku daur ulang, serta mendukung investasi dan teknologi hijau.
Sri mengatakan inisiatif-inisiatif ini sangat penting untuk mengambil peluang di sektor green jobs di tengah gerakan global menuju transisi energi yang berkeadilan.
“Komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di sektor energi pada 2060 dan di sektor industri pada 2050, bersama dengan peralihan ke energi terbarukan, membuka peluang signifikan bagi green jobs,” tuturnya.
Dia juga mencatat bahwa meningkatnya kesadaran lingkungan di kalangan anak muda, ditambah dengan naiknya investasi global dan domestik di industri berkelanjutan, semakin memperluas potensi Indonesia di bidang ini.
“Tren investasi, baik global maupun nasional, sekarang semakin terfokus pada proyek-proyek ramah lingkungan. Partisipasi aktif dari pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil akan membantu membangun ekosistem yang mendukung green jobs,” kata Sri.
Berita terkait: Menteri ungkap strategi untuk perkuat pengembangan green job
Berita terkait: Pemerintah susun peta jalan ketenagakerjaan untuk hadapi risiko pekerjaan dari transisi energi
Penerjemah: Nur, Azis Kurmala
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025