Kemendikbudristek dan ADB Sepakat Perkuat Riset dan Pendidikan Tinggi Indonesia

loading…

Kemendiktisaintek membahas kerjasama strategis dengan Asian Development Bank (ADB). Foto/Diktisaintek.

JAKARTA – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) lagi diskusiin peluang untuk kerjasama strategis sama Asian Development Bank (ADB). Kerjasama ini buat penguatan pendidikan tinggi, riset, sama inovasi di Indonesia, hari Rabu (27/8/2025).

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, bilang kalo riset itu harusnya bisa jawab kebutuhan industri dan juga masyarakat. Salah satu tantangan terbesarnya itu sering disebut “valley of death”, yang artinya jarak antara hasil riset sama komersialisasi produk.

Baca juga: Wamen Stella: Riset adalah Investasi Penting untuk Masa Depan Indonesia

“Kita bisa dukung industri sama Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal bawa pengetahuan dan hasil riset untuk dihilirisasi. Selama ini, produk dari banyakan penelitian nggak bisa lewatin the valley of death,” jelas dia, lewat siaran pers, hari Kamis (28/8/2025).

Solusi yang Brian sorotin untuk lewati tantangan ini adalah mekanisme insentif, kolaborasi riset antara kampus dengan industri atau Pemda, plus peningkatan pendanaan dan kapasitas untuk riset.

MEMBACA  Indonesia menghapus 380 ribu konten pornografi untuk melindungi anak-anak