Kekurangan Rival Prabowo-Gibran Menurut Fahri Hamzah

Jumat, 29 Desember 2023 – 19:30 WIB

Jakarta – Fahri Hamzah, mengungkapkan kelemahan yang dimiliki oleh kedua rival Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024 ini. Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut menyatakan bahwa pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud terjebak dalam sistem yang membuat mereka tidak dapat mengubah keadaan.

Baca Juga :

Dukungan Prabowo Kuat di Jatim karena Faktor Khofifah dan Eks Politikus PKB, Menurut Pengamat

“Mereka tidak menyadari bahwa mereka terjebak, karena mereka sendiri terlibat dalam menciptakan sistem ambang batas yang menyebabkan kita kesulitan mencari argumen dari koalisi antara partai-partai yang ada,” jelas Fahri Hamzah, dalam keterangan pers Partai Gelora, Jumat 29 Desember 2023.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat debat Cawapres KPU

Baca Juga :

Pemilih Bimbang Tentukan Pilpres 2024 Dua atau Satu Putaran, Menurut Peneliti BRIN

Kelemahan ini diungkapkan oleh Fahri dalam diskusi dengan awak media di The Taliwang Heritage and Resto, di kawasan Cibubur, Depok, Jawa Barat, Kamis malam 28 Desember 2023.

Fahri menjelaskan bahwa kubu pasangan calon nomor 1 dan 3 memiliki andil dalam menciptakan ambang batas pengajuan capres-cawapres yang sangat tinggi, yaitu 20 persen suara nasional. Namun demikian, Fahri menyatakan bahwa pihaknya mendorong penghapusan Presidential Threshold atau PT 20 persen tersebut.

Baca Juga :

Survei LSI Denny JA: Prabowo-Gibran 43,3 %, Anies-Cak Imin 25,3 %, Ganjar-Mahfud 22,9 %

“Saya waktu itu sudah berargumen di Mahkamah Konstitusi (MK), saat menjadi saksi dan pengusul penghapusan threshold 20 persen itu. Saya sudah menduga juga calon-calon yang akan muncul itu tidak akan beralasan, kecuali apabila calon itu dikaitkan dengan pemerintahan yang sedang memimpin sekarang ini,” ujarnya.

MEMBACA  Menguatkan Akses Pembiayaan ASN, Bank DKI Berperan dalam Mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global

Karena syarat pengajuan capres-cawapres yang tinggi tersebut, menurut Fahri, yang relevan adalah adanya keterkaitan dengan Presiden Jokowi atau menjadi oposisi. Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju yang didukung oleh Gelora, termasuk dalam kategori tersebut.

Sedangkan pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud, menurut Fahri, kesulitan menempatkan diri mereka. Pasalnya, kedua kubu tersebut masih berada dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Jokowi. Maka menurutnya, posisi mereka menjadi tidak jelas.

“Itulah sebabnya survei terbaru membuktikan bahwa pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran terus mengalami peningkatan dukungan karena satu-satunya pasangan yang posisinya jelas di mata rakyat,” tegas Wakil Komandan Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tersebut.

Oleh karena itu, dari ketiga pasangan calon tersebut, Fahri menyatakan bahwa Prabowo-Gibran memiliki argumen yang kuat untuk melanjutkan capaian pemerintahan Presiden Jokowi. Dengan demikian, Fahri yang juga merupakan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, yakin bahwa mereka akan memenangkan Pilpres 2024.

“Saya kira argumen ini sangat sulit untuk dibantah. Mengapa? Karena terlalu kuat dan sekali lagi itu menjadi agenda kita ke depan,” kata Caleg DPR RI Partai Gelora Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut.

Halaman Selanjutnya

Sedangkan pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud, menurut Fahri, kesulitan menempatkan diri mereka. Pasalnya, kedua kubu tersebut masih berada dalam Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Presiden Jokowi. Maka menurutnya, posisi mereka menjadi tidak jelas.