Jakarta (ANTARA) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyatakan bahwa kebakaran hutan dan deforestasi di Indonesia telah menurun drastis dalam 10 tahun terakhir.
Bakar di kantornya di Jakarta pada hari Minggu menunjukkan bahwa luas kebakaran hutan pada tahun 2015 mencapai 2,6 juta hektar, dengan kabut asap lintas batas terjadi selama dua bulan. Sementara itu, pada tahun 2022, luas kebakaran hutan hanya mencapai 200 ribu hektar.
Beliau menekankan bahwa penanganan kebakaran di savana sudah cukup cepat meskipun kebakaran liar dapat terjadi lagi secara alami setelah dipadamkan.
\”Kami menanganinya dengan upaya pencegahan terintegrasi seperti pemantauan hotspot yang tepat waktu, modifikasi cuaca, patroli dan partisipasi masyarakat, dan tentu saja penegakan hukum,\” ujarnya.
Terkait deforestasi, beliau menyatakan bahwa Indonesia telah berhasil menguranginya secara signifikan, yaitu dari 1,09 juta hektar pada tahun 2014-2015 menjadi 100.000 hektar pada tahun 2023.
Selain itu, beliau juga menekankan penurunan limbah plastik dengan penerapan ekonomi berkelanjutan.
\”Jumlah limbah plastik di laut menurun secara signifikan dari 438 ribu ton pada tahun 2018 menjadi 339 ribu ton pada tahun 2023. Kami berupaya sebaik mungkin untuk mengatasi masalah limbah plastik di laut. Kami juga berupaya mengelolanya dengan ekonomi berkelanjutan,\” katanya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa operasi penanganan kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi prioritas akan terus berlanjut hingga November 2024 meskipun kondisi cuaca kembali ke fase La Nina.
Enam provinsi prioritas tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
BNPB memberikan bantuan di enam provinsi tersebut, seperti pesawat dan helikopter untuk patroli dan waterbombing serta pompa air untuk penyemprotan lahan.
Berita terkait: Operasi penanganan kebakaran hutan di enam provinsi tetap berlangsung hingga November: BNPB
Berita terkait: Menteri pimpin simulasi kebakaran hutan, lahan di Sumatera Selatan
Penerjemah: Lintang Budiyanti, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024