Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan bahwa budaya Indonesia sangat kaya dan beragam, baik dalam cakupan maupun isinya, dengan tradisi yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
“Budaya kita itu megadiverse. Bukan hanya keberagaman, tapi juga kelimpahan,” ujarnya di Jakarta pada Kamis.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 2.213 warisan budaya tak benda yang tercatat, dengan 16 diantaranya diakui oleh UNESCO, seperti wayang, batik, keris, jamu, dan reog.
Berita terkait: Indonesia bangun patung tertinggi untuk Reog Ponorogo yang diakui UNESCO
Sejak menjabat, Zon fokus pada upaya menemukan kembali identitas orang Indonesia—yang berakar pada keberagaman dan kekayaan budaya—serta meneliti peradaban kuno bangsa ini.
Dia menyebutkan temuan arkeologis bahwa Homo erectus pernah hidup di Indonesia sekitar 1,8 juta tahun lalu. Lukisan gua tertua di Muna dan Maros bahkan lebih tua dibanding di Eropa.
“Kita sudah menjadi melting pot sejak zaman dulu. Kita bukan hanya tujuan, tapi juga tempat keberangkatan,” katanya.
Zon mengacu pada Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945 yang mewajibkan negara memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban global agar warga negara menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya.
“Ini amanat Konstitusi,” tambahnya.
Berita terkait: Keberagaman budaya pemersatu Indonesia: Menteri
Sementara itu, Ketua Dewan Direktur Lembaga Besar, Syahganda Nainggolan, mengatakan diskusi tentang budaya digelar di berbagai platform agar budaya Indonesia tetap dikenal di dalam negeri.
“Kalau diskusi budaya berhenti, kita bisa kehilangan nilai-nilai peradaban,” pesannya.
Sosiolog dan penulis Okky Madasari yang mengajar di National University of Singapore mendorong semua pihak, terutama generasi muda, untuk menggali kembali warisan budaya Indonesia.
“Mereka kosmopolitan, kreatif, dan tangguh. Bukan hanya konsumer budaya global, tapi juga penantang,” ujarnya.
Berita terkait: Sinkronkan kemajuan ekonomi dengan pelestarian budaya: Wakil menteri
Berita terkait: Kementerian bersatu promosikan kekayaan budaya pariwisata Indonesia
Berita terkait: Budaya kunci diplomasi global yang kuat: Fadli Zon
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025