Kawasan Pasifik tidak boleh menjadi arena persaingan kekuatan besar: DPR

\”Puan Maharani, Ketua DPR RI, telah mendorong negara-negara anggota Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) untuk memastikan bahwa wilayah Pasifik tidak berubah menjadi arena persaingan kekuatan besar.

“Kita harus berhati-hati agar wilayah Pasifik tidak berubah menjadi arena persaingan negara-negara besar, dan kita harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam persaingan tersebut,” katanya dalam Pertemuan ke-2 IPPP di Jakarta pada Kamis.

Dia menambahkan bahwa untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas regional, negara-negara IPPP harus bekerja sama untuk membangun saling kepercayaan dan pengertian.

“Sebagai negara kepulauan, kita menghadapi tantangan yang sama seperti perubahan iklim, bencana, dan bagaimana mengelola laut dan perairan kita. Oleh karena itu, kesamaan-kelamaan ini dapat menjadi modal untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik di masa depan,” katanya.

Dia mencatat bahwa pertemuan IPPP berlangsung di tengah sejumlah tantangan yang dihadapi negara-negara di wilayah Pasifik, seperti ketegangan geopolitik, ancaman konflik, polarisasi, perlambatan ekonomi global, dan dampak pemanasan global.

Indonesia memahami bahwa ada rasa mendesak untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, menambahkan bahwa kunci menghadapi tantangan tersebut adalah kerjasama dan tindakan terkoordinasi melalui diplomasi, kata Puan.

Ketua DPR berharap bahwa kerjasama antara parlemen negara-negara di wilayah Pasifik melalui IPPP juga akan memperkuat kerjasama antar-pemerintah, serta melengkapi arsitektur kerjasama regional di Pasifik, yang memprioritaskan kemitraan terbuka dan inklusif.

“Kerjasama antar-parlemen ini juga bisa menjadi jembatan untuk hubungan antar-masyarakat atau kontak antar-orang,” tambahnya.

Puan juga menyoroti bahwa diplomasi parlemen harus membangun budaya damai dan menolak kekerasan untuk menyelesaikan masalah, yang menurutnya relevan di tengah perang dan konflik yang sedang berlangsung di berbagai belahan dunia.

“Diplomasi parlemen harus mampu mendorong negara-negara di Pasifik untuk memprioritaskan kerjasama daripada tindakan sepihak, kolaborasi daripada konflik, dan hubungan saling menguntungkan daripada pendekatan nol-sum,” katanya.

MEMBACA  Ketua MPR mendorong reformasi Undang-Undang Pemilu

Dia mengatakan bahwa wilayah Pasifik yang damai, stabil, dan makmur akan memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan kemakmuran di tingkat global.

“Marilah kita bekerja sama untuk mempromosikan hubungan negara-negara Pasifik dengan Indonesia dan marilah kita menciptakan wilayah Pasifik yang damai, stabil, dan makmur,” tambahnya.

Berita terkait: Negara-negara Melanesia mengadakan dialog di Jakarta

Berita terkait: Asia Timur, wilayah Pasifik membutuhkan reformasi infrastruktur, pendidikan: WB

Translator: Melalusa Susthira, Raka Adji
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024\”