Kampanye Kesadaran Pemilihan di Kedutaan Besar Indonesia, PPLN di Moskow

Jakarta (ANTARA) – Kedutaan Besar Indonesia dan Komite Pemilu Luar Negeri (PPLN) di Moskow terus menyebarkan informasi tentang Pemilu Umum 2024 kepada warga negara Indonesia di Federasi Rusia dan Republik Belarusia.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia, Jose Tavares, mengatakan kampanye kesadaran publik tentang pemilu dilakukan melalui berbagai acara publik, pertemuan, dan beberapa platform media sosial.

Mengenai program peningkatan kesadaran, Duta Besar Tavares mencatat bahwa pertemuan dengan warga negara Indonesia telah dilakukan di beberapa kota di Rusia, termasuk Moskow, St. Petersburg, Kazan, dan Tomsk.

Kampanye kesadaran publik tentang pemilu parlemen dan presiden yang akan datang juga dilakukan melalui akun resmi Instagram dan Telegram PPLN-Moskow, tambahnya.

“Kami terus mendorong masyarakat kami di Rusia dan Belarusia untuk menggunakan hak pilih mereka. Banyak pertanyaan yang diajukan tentang pemilu, dan kami melihat respons yang baik terhadap pesta demokrasi,” kata Tavares kepada ANTARA pada Jumat (12 Januari).

Total 1.170 pemilih akan memberikan suara mereka di Rusia dan Belarusia. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja migran dan mahasiswa universitas, ujar Tavares.

Dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya, jumlah pemilih di Rusia dan Belarusia relatif kecil. Meskipun angka tersebut kecil, pemilih di Rusia dan Belarusia akan dengan antusias memberikan suara mereka, kata duta besar.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memutuskan pada 2 Juli 2023, sekitar 1.750.474 pemilih yang tinggal di luar negeri akan memberikan suara mereka selama Pemilu Umum 2024.

Mereka akan dilayani oleh 128 PPLN dan akan memberikan suara mereka di 828 tempat pemungutan suara melalui 1.580 kotak suara mobile dan 651 layanan pos.

KPU juga mengumumkan bahwa pemilihan presiden dan parlemen akan dilakukan secara bersamaan di seluruh Indonesia pada 14 Februari.

MEMBACA  Menteri Perancis mendesak untuk kekuatan yang lebih besar dalam melawan kejahatan terorganisir

Komisi tersebut secara resmi menetapkan periode kampanye pemilihan selama 75 hari untuk tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Semua partai politik peserta dan kontestan presiden telah berjanji untuk mengadakan pemilihan presiden dan parlemen yang damai.

Sebagai bagian dari upayanya untuk membuat pemilih sadar akan janji politik tiga pasangan calon, komisi tersebut telah memutuskan untuk mengadakan lima putaran debat sebelum pemilihan presiden.

Putaran pertama dan kedua diadakan pada 12 Desember dan 22 Desember 2023. Putaran ketiga berlangsung pada 7 Januari 2024, sementara putaran keempat dan kelima akan dilaksanakan pada 21 Januari dan 4 Februari, secara berturut-turut.

Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung dalam pemilihan presiden adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baswedan dan Iskandar telah dinominasikan dengan dukungan Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.

Sementara itu, Subianto dan Raka mendapat dukungan dari Partai Gerindra dan koalisi partai, termasuk Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Gelora.

Pranowo dan Mahfud mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan, Partai Perindo, dan Partai Hanura.

Berita terkait: Pemilu: Pemungutan suara di Kota New York pada 10 Februari

Berita terkait: KPU Indonesia menjelaskan tentang daftar pemilih luar negeri

Translator: Asri MS, Rahmad Nasution
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024