Kalimantan Barat mempersiapkan 62,47 ton beras untuk daerah yang terkena banjir

Pontianak, Kalimantan Barat (ANTARA) – Pemerintah Kalimantan Barat telah menyiapkan 62,47 ton beras dari cadangan pemerintah daerah (CPPD) yang akan didistribusikan kepada warga terdampak banjir di kabupaten Landak.

“Keputusan ini diambil berdasarkan usulan dari Plt. Bupati Landak, yang mengusulkan bantuan pangan berupa beras,” kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kalimantan Barat, Herti Herawati, di sini pada Jumat.

Ia menginformasikan bahwa banjir telah merendam beberapa kecamatan di Landak, termasuk Ngabang, Kuala Behe, Meranti, Air Besar, Menyike, Sengah Temila, dan Sebangki. Total jumlah korban banjir mencapai 27.354 jiwa, atau 7.494 keluarga.

“Perubahan iklim global telah menyebabkan perubahan ekstrim dalam cuaca, yang seringkali memicu banjir akibat peningkatan curah hujan selama musim hujan,” ungkapnya.

Sementara itu, Plt. Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengatakan bahwa cadangan pangan memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas pasokan pangan, terutama sekarang, ketika musim panen belum tiba di daerah-daerah yang mengalami defisit pangan.

“Distribusi bantuan pasca-bencana merupakan salah satu langkah antisipasi untuk mengatasi kondisi ketidakamanan pangan akibat bencana,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya melakukan distribusi pangan yang adil di semua tingkatan — dari kota/kecamatan hingga desa — untuk menjaga stabilitas pasokan pangan dan meningkatkan ketahanan pangan di Kalimantan Barat.

“Untuk itu, diharapkan pemerintah daerah, baik kabupaten maupun provinsi, terus menyediakan anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan cadangan pangan daerah sesuai dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut,” katanya.

Harisson mencatat bahwa bantuan beras merupakan bentuk dukungan nyata dari pemerintah provinsi Kalimantan Barat untuk membantu masyarakat menghadapi tantangan bencana, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.

Berita terkait: Banjir melanda enam wilayah di Kalimantan Tengah: BNPB

MEMBACA  Cuaca ekstrem kemungkinan terjadi di Jawa Tengah: BMKG

Berita terkait: Kalimantan Timur masih berjuang melawan kebakaran hutan: pejabat

Penerjemah: Rendra Oxtora, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024