“Jakarta (ANTARA) – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mendukung langkah-langkah strategis pemerintah dalam menanggapi tarif timbal balik oleh Amerika Serikat (AS) dan upayanya untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS.
“Kadin mendukung keputusan pemerintah untuk menyiapkan berbagai langkah strategis menghadapi tarif timbal balik AS dan untuk bernegosiasi dengan pemerintah AS,” kata Ketua Kadin Anindya Novyan Bakrie di sini pada Jumat.
Bakrie menekankan pentingnya menjaga komunikasi yang kuat dengan pemerintah AS di berbagai tingkat, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk negosiasi, adalah langkah yang tepat.
AS adalah mitra bisnis strategis bagi Indonesia, seperti tercermin dalam neraca perdagangan dan investasi antara kedua negara, katanya.
“Saya yakin kita bisa bernegosiasi dengan AS, antara lain, karena posisi geopolitik dan geo-ekonomi Indonesia. Saya melihat pernyataan Presiden Trump sebagai pernyataan pembuka, artinya pintu untuk negosiasi masih terbuka,” kata Bakrie.
Menurut Bakrie, posisi Indonesia sangat strategis di wilayah Pasifik. Selain menjadi bagian dari kekuatan ekonomi ASEAN, Indonesia juga merupakan anggota kunci APEC.
Beliau menegaskan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan pemimpin di antara bangsa-bangsa non-blok, tentu merupakan faktor pertimbangan bagi Trump.
Ketua Kadin menekankan perlunya menunjuk sosok sebagai utusan Indonesia ke AS untuk meningkatkan komunikasi bilateral.
Selama kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke AS pada November 2024, Kadin Indonesia bertemu dengan US Chamber of Commerce untuk mengantisipasi perubahan kebijakan ekonomi Presiden Trump.
“Pada awal Mei, bekerja sama dengan pemerintah, Kadin Indonesia berencana pergi ke AS untuk menindaklanjuti kerja sama dengan US Chamber of Commerce dan menghadiri beberapa konferensi bisnis atau ekonomi untuk menjawab perkembangan terbaru,” ungkap Bakrie.
Berita terkait: Indonesia mengantisipasi tarif timbal balik Trump sejak awal: KSP
Berita terkait: Indonesia harus meningkatkan perdagangan dengan BRICS di tengah tarif AS yang tinggi: Pakar
Berita terkait: Tarif impor Trump: RI, Malaysia bahas respons terkoordinasi
Penerjemah: Aji, Kenzu
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025