Senin, 27 Oktober 2025 – 07:32 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino kembali menjadi sorotan setelah merespon pertanyaan tentang dugaan standar ganda FIFA terhadap Rusia dan Israel.
Baca Juga:
Senyum Lebar Presiden FIFA saat Ditemui Bos JDT, Angin Sebar untuk Skandal Naturalisasi Malaysia?
Saat ini, Rusia masih menjalani sanksi berat dari FIFA sejak invasi militernya ke Ukraina pada tahun 2022. Karena hukuman ini, tim nasional Rusia dilarang bermain di kualifikasi Piala Dunia dan semua kompetisi resmi FIFA dan UEFA.
Selama tiga tahun terakhir, Rusia masih aktif mengadakan pertandingan uji coba melawan beberapa negara non-Eropa. Tetapi, status mereka di turnamen resmi masih dibekukan sampai sekarang.
Baca Juga:
Infantino Luncurkan Turnamen Resmi FIFA untuk ASEAN, Peluang Timnas Indonesia Kuasai Asia Tenggara
Di sisi lain, tekanan terhadap FIFA muncul kembali. Beberapa negara menuntut hukuman yang sama untuk Israel, menyusul serangan besar-besaran di Jalur Gaza yang menyebabkan ribuan warga sipil Palestina meninggal.
Namun, ketika ditanya langsung tentang perbedaan sikap FIFA terhadap kedua negara itu, Infantino memilih jawaban yang diplomatis. Dia bilang sepak bola harus menjadi ruang untuk persatuan, bukan konflik politik.
Baca Juga:
AS Jajaki Penempatan Pasukan Internasional di Gaza di Bawah Mandat PBB
"Saya merasa terhormat bisa menyaksikan pertemuan puncak perdamaian di Sharm el-Sheikh (Mesir), yang juga dihadiri Presiden Donald Trump dan banyak negara lain. Kita semua mendukung perdamaian dan persatuan," kata Infantino seperti dikutip Bharian.
Tidak berhenti di situ, Infantino bahkan menyebut perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja, yang baru saja ditandatangani.
"Hari ini kita juga telah menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja," ujarnya dengan nada optimis.
Sayangnya, jawaban Infantino dianggap tidak menjawab inti pertanyaannya. Bukannya membahas perbedaan sikap FIFA terhadap Rusia dan Israel, dia malah melebar ke isu-isu perdamaian global.
Publik pun menilai pernyataannya cuma "senyum diplomatis" saja, tanpa memberikan kejelasan tentang sanksi dan keadilan dalam sepak bola dunia.
Viral Diduga Warga Negara Israel Miliki KTP Indonesia, Alamatnya Cianjur
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu melakukan pengecekan secara menyeluruh sebelum menarik kesimpulan apa pun.
VIVA.co.id
27 Oktober 2025