Jokowi Terduga Kehilangan Netralitas, TPN Optimis Ganjar-Mahfud Akan Menang dalam Satu Putaran

Memuat…

Deputi Politik 5.0 TPN, Andi Widjajanto semakin yakin pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran. Foto/TPN

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai terindikasi tidak netral setelah mengeluarkan pernyataan yang kontroversial tentang bolehnya berkampanye dan memihak. Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD semakin yakin akan memenangkan Pilpres 2024 dalam satu putaran.

“Melihat triangulasi big data TPN, posisi saya tidak berubah seperti dua pekan lalu, bahkan semakin yakin bahwa Ganjar-Mahfud akan menang dalam satu putaran pada Pilpres 14 Februari 2024,” ujar Deputi Politik 5.0 TPN Andi Widjajanto dalam konferensi pers di Media Center TPN, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Andi menambahkan keyakinannya semakin kuat setelah melihat kerja keras Ganjar, Mahfud, Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Yenny Wahid, Arsjad Rasjid, Andika Perkasa, dan tokoh-tokoh TPN lainnya yang berkeliling Indonesia.

“Selain itu, hasil empat debat terakhir menunjukkan bahwa hanya Ganjar-Mahfud yang terus mendapatkan sentimen positif. Di sisi lain, Prabowo-Gibran terus mendapatkan sentimen negatif,” jelasnya.

Khusus mengenai Jokowi, Andi menjelaskan bahwa hasil analisis media sosial TPN menunjukkan bahwa presiden cenderung mendapatkan sentimen negatif, terutama setelah mengomentari debat capres yang berhubungan dengan pertahanan. Menurutnya, dalam satu bulan terakhir, sentimen negatif terhadap Jokowi mencapai 62% dan dalam tujuh hari terakhir bahkan mencapai 93%.

“Khusus hari ini, sentimen negatif terhadap Joko Widodo di ‘X’ atau Twitter terkait pernyataannya di Halim kemarin menunjukkan angka minus 96 persen. Netizen menginginkan netralitas presiden dan tidak ingin Joko Widodo memiliki keberpihakan yang didasari oleh konflik kepentingan karena anaknya menjadi cawapres dan ketua umum partai, sementara identitas partai Joko Widodo belum berubah,” jelas mantan Gubernur Lemhannas tersebut.

MEMBACA  Suami Bule Ahli Masak, Rina Nose Sering Meminta Menu saat Ramadan

Andi menyebut bahwa suara-suara lain di media sosial menginginkan Presiden Jokowi fokus untuk menyelesaikan masa jabatannya hingga 20 Oktober 2024, terutama karena ada banyak masalah dalam negeri maupun global yang membutuhkan perhatian serius.

“Dari krisis ekonomi di Hong Kong, konflik di Timur Tengah, hingga harga nikel yang terus turun, semuanya membutuhkan fokus dari presiden untuk ditangani, daripada sibuk dengan urusan pemilu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Andi juga memberikan tanggapan mengenai wacana pertemuan antara mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. Andi mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut pasti akan terjadi setelah Ganjar-Mahfud memenangkan Pilpres 2024.

“Sebelum itu, kami fokus pada kemenangan dalam pemilu pada 14 Februari 2024,” tutupnya.

(kri)