Jokowi langsung salurkan bantuan beras kepada keluarga di Yogyakarta.

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyalurkan bantuan beras secara langsung kepada keluarga penerima manfaat di Sleman, Yogyakarta, pada hari Senin. Dia mengatakan bahwa distribusi bantuan beras bertujuan untuk membantu keluarga menghadapi kenaikan harga beras akibat gagal panen.

“Mengapa kita memberikan bantuan beras ini? Karena di semua negara, harga beras telah meningkat akibat gagal panen,” Jokowi menyatakan dalam rilis pers yang dikeluarkan oleh Sekretariat Presiden.

Dia menjelaskan bahwa gagal panen akibat perubahan iklim telah memaksa 22 negara untuk menghentikan ekspor beras dan memprioritaskan beras untuk kebutuhan dalam negeri.

“Oleh karena itu, kita kesulitan mengimpor beras dari negara lain karena beras mereka diprioritaskan untuk rakyat mereka,” katanya.

Jokowi juga meminta petani untuk meningkatkan produktivitas padi.

“Jika produktivitas padi kita turun seperti tahun lalu, harga secara otomatis naik karena pasokan yang tidak mencukupi. Ini telah terjadi di semua negara,” katanya.

Pemerintah menyediakan 10 kilogram beras per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat dalam program bantuan beras.

Jokowi mengatakan bahwa bantuan beras bulanan akan diberikan hingga bulan Juni dan dapat diperpanjang tergantung ketersediaan anggaran.

“Para ibu dan bapak akan menerima bantuan beras pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, dan Juni. Kami berpotensi memperpanjang dukungan ini jika kondisi anggaran memungkinkan,” katanya.

Berita terkait: Pemerintah memberikan bantuan tunai untuk membantu keluarga menghadapi kenaikan harga pangan
Berita terkait: Petani Indonesia memainkan peran penting dalam negara: Presiden Jokowi

Penerjemah: Andi F, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Penggunaan Ban Bekas untuk Menyelamatkan Bumi