Jika Benar-benar Tidak Ada yang Terjadi, Mungkin Perlu Klarifikasi

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com – JAKARTA – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla memberikan tanggapan terhadap rencana penggunaan hak angket di DPR dalam rangka menginvestigasi dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.

JK, yang akrab dipanggil dengan Jusuf Kalla, menyatakan bahwa pihak yang dituduh tidak perlu khawatir dengan rencana tersebut.

Mantan ketua umum Partai Golkar itu menegaskan bahwa pihak yang dituduh sebenarnya dapat memberikan penjelasan terkait tuduhan kecurangan Pemilu jika hak angket benar-benar dilaksanakan oleh DPR.

\”Jika tidak ada yang disembunyikan, maka penjelasan dapat diberikan, namun jika ada hal yang terjadi, tentu akan menimbulkan ketakutan,\” kata JK setelah menghadiri ujian promosi doktor mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/2).

Menurut JK, semua pihak sebenarnya dapat diuntungkan dari penggunaan hak angket, demi mengungkap kebenaran terkait pelaksanaan Pemilu 2024. 

\”Jadi, jika hak angket digunakan dan tidak ada masalah, itu sangat bagus untuk menghilangkan kecurigaan,\” ujar pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, tersebut.

Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 3 dalam Pilpres 2024 Ganjar Pranowo menyatakan bahwa semua pihak tidak perlu takut terhadap rencana penggunaan hak angket untuk menanggapi dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024.

\”Jadi, tidak perlu takut. Hal ini adalah hal yang biasa dan telah terjadi dalam sejarah Indonesia,\” kata Ganjar di Jakarta, Jumat (23/2).

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla memberikan tanggapan terhadap rencana penggunaan hak angket di DPR untuk menginvestigasi dugaan kecurangan pada Pemilu 2024.

MEMBACA  Eksekutif air akan dihadapkan pada hukuman penjara jika menghalangi penyelidikan di Inggris