Jawa Tengah Akan Tambah 27 Pabrik Baru, Ciptakan 130.000 Lapangan Kerja

Jakarta (ANTARA) – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Indonesia mengumumkan bahwa 27 pabrik garmen dan alas kaki baru akan dibuka di Jawa Tengah. Hal ini akan menciptakan lebih dari 130.000 lapangan kerja di provinsi tersebut.

Anggota DEN, Septian Hario Seto, mengatakan sektor garmen dan alas kaki, yang mempekerjakan banyak tenaga kerja, memang berpusat di Jawa Tengah.

Dia menyebutkan para pengusaha diharapkan bisa mendapat manfaat dari segi tenaga kerja karena kurangnya persaingan antar industri. Dari sisi logistik, mereka juga bisa memanfaatkan Tol Trans Jawa.

Seto menambah bahwa DEN melihat perkembangan ini sebagai peluang untuk membangun ekosistem dalam industri garmen dan alas kaki.

"Di industri baterai, kita mulai dari hulu, lalu hilir, dari nikel ke downstream. Sekarang, untuk garmen, kita sudah punya hilirnya, jadi kita kembangkan midstream dan hulunya," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa bagian midstream dan hulu akan kurang padat karya, tetapi tanpanya, segmen hilir akan tetap bergantung pada impor.

Seto menyampaikan bahwa perusahaan di wilayah tersebut menghadapi tantangan terkait kekurangan tenaga kerja, karena 78 persen pekerja cenderung pindah dari satu pabrik ke pabrik lain. Dia juga menyebutkan kesulitan dalam memperoleh izin, karena pabrik baru dibangun di luar kawasan industri seperti di Kendal dan Batang.

Dia mengatakan DEN sedang menyiapkan rekomendasi untuk Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan ekosistem di sektor padat karya. Upaya ini, bersama dengan program pemerintah seperti Program Magang Nasional, bertujuan untuk menyerap lebih banyak pekerja.

Ditambahkannya, 10 pabrik dengan izin yang sudah lengkap saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Satu atau dua sudah mulai beroperasi, sementara sisanya yang 17 diperkirakan akan menyelesaikan perizinan mereka tahun depan.

MEMBACA  Uji Coba MotoGP Jerez 2024, Fabio Quartararo Mengatakan Yamaha Stagnan

Berita terkait: