… sangat mungkin bagi desa-desa di Papua untuk bekerjasama dengan desa-desa di Aceh. Desa-desa di Kalimantan diharapkan dapat membangun jaringan dengan desa-desa di Sumatera Utara… Jakarta (ANTARA) – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menekankan bahwa kerjasama antar desa tidak boleh terbatas oleh batasan geografis.
Beliau menyampaikan hal tersebut dalam Pertemuan Pejabat Senior kedua tentang Pembangunan Pedesaan dan Pemberantasan Kemiskinan (SOMRDPE) dan pertemuan Jaringan Desa ASEAN (AVN) di Batu, Jawa Timur, pada hari Kamis, yang diakses melalui YouTube.
Iskandar mencatat bahwa kerjasama dapat dilakukan antara desa-desa meskipun jaraknya jauh.
\”Ini berarti, sangat mungkin bagi desa-desa di Papua untuk bekerjasama dengan desa-desa di Aceh. Desa-desa di Kalimantan diharapkan dapat membangun jaringan dengan desa-desa di Sumatera Utara dalam melaksanakan upaya percepatan pembangunan, dan sebagainya,\” jelasnya.
Ini, kata beliau, karena inti dari kerjasama antar desa adalah membangun jaringan desa di Indonesia.
\”Kerjasama itu harus diisi dengan kepentingan yang sama, kebutuhan yang bisa disinkronkan dengan target utama, yaitu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia di tingkat desa,\” tambahnya.
Menteri tersebut mengharapkan melalui Pertemuan SOMRDPE dan AVN kedua, desa-desa di Indonesia dapat membangun kerjasama dengan desa-desa di negara lain, seperti Jepang, dan negara-negara ASEAN.
\”Tidak boleh ada batasan geografis, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga di tingkat regional,\” tegasnya.
Delegasi dari beberapa negara, seperti Singapura, Thailand, Korea Selatan, Kamboja, Laos, dan Malaysia, serta perwakilan dari Sekretariat ASEAN, hadir dalam pertemuan SOMRDPE dan AVN, yang diselenggarakan dari 28 Agustus hingga 1 September 2024.
Berita terkait: Dana desa meningkatkan pembangunan pedesaan: menteri
Berita terkait: Budaya harus menjadi dasar pembangunan desa: menteri
Penerjemah: Tri Meilani, Raka Adji
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024