Israel Akan Bertindak Setelah Presiden Brasil Dituduh Melakukan Genosida

Senin, 19 Februari 2024 – 17:35 WIB

Tel Aviv – Israel pada hari Minggu, 18 Februari 2024 mengkritik Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva karena membandingkan perang Israel di Jalur Gaza dengan Holocaust yang dilakukan pemimpin Nazi Adolf Hitler terhadap orang-orang Yahudi.

Baca Juga :

Hamas Puji Presiden Brasil karena Sebut Serangan Israel di Gaza Mirip Holocaust

Karena pernyataan Lula tersebut, Tel Aviv akan memanggil utusan negara Amerika Selatan itu untuk melakukan protes resmi pada hari ini, 19 Februari 2024.

Dilansir dari ANews, dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz menyebut pernyataan Lula da Silva sangat memalukan dan serius.

Baca Juga :

Jokowi Puji Fasilitas RSPPN Soedirman yang Dibangun Kemenhan

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

\”Tidak ada seorang pun yang akan merugikan hak Israel untuk membela diri. Saya telah memerintahkan orang-orang di kantor saya untuk memanggil duta besar Brasil untuk memberikan teguran besok,\” tulisnya melalui X.

Baca Juga :

Jokowi Bertemu Surya Paloh di Istana, Anas Urbaningrum Curiga Bahas Oposisi

Sebelumnya, pada hari Minggu, Lula da Silva menuduh Israel melakukan genosida di Jalur Gaza, mengutip serangan tentara Israel yang terus berlanjut, yang telah menewaskan hampir 29.000 warga Palestina sejak 7 Oktober.

\”Apa yang terjadi di Jalur Gaza bukanlah perang, melainkan genosida,” kata Lula kepada wartawan di Addis Ababa, tempat ia menghadiri pertemuan puncak Uni Afrika.

“Ini bukan perang antara tentara melawan tentara. Ini adalah perang antara tentara yang sangat siap (melawan) perempuan dan anak-anak,” tambahnya.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

“Apa yang terjadi di Jalur Gaza dengan rakyat Palestina belum pernah terjadi dalam sejarah. Sebenarnya, hal itu pernah terjadi: ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi,” pungkas Lula.

MEMBACA  Saham properti Hong Kong melonjak setelah kota membatalkan langkah pendinginan

Halaman Selanjutnya

“Ini bukan perang antara tentara melawan tentara. Ini adalah perang antara tentara yang sangat siap (melawan) perempuan dan anak-anak,” tambahnya.