Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian Indonesia berhasil mengamankan beberapa komitmen investasi dalam pengembangan kawasan industri, agroindustri, dan manufaktur berkelanjutan pada acara World Expo 2025 di Osaka, Jepang, menurut pernyataan pemerintah pada hari Sabtu.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menyampaikan bahwa keikutsertaan Indonesia, melalui paviliun nasional dan forum bisnis dari tanggal 6 hingga 13 Oktober, sukses menarik minat investor asing.
"Forum ini bukan cuma jadi wadah untuk pamer potensi industri Indonesia, tapi juga untuk memperkuat kemitraan global bagi pertumbuhan industri yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.
Pada acara tersebut, Riza melakukan pembicaraan dengan dua mitra kunci Jepang — Panasonic Energy dan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO).
Diskusi dengan Panasonic berfokus pada kerja sama di bidang teknologi baterai, sementara pembicaraan dengan NEDO berpusat pada penelitian dan penerapan teknologi industri berkelanjutan di Indonesia.
Dirjen Ketahanan, Regionalisasi, dan Akses Internasional Industri (KPAII) Tri Supondy mengatakan kehadiran Indonesia di Expo Osaka menjadi momen penting untuk mendongkrak kerja sama strategis antara pemerintah, pelaku industri, dan investor internasional.
Partisipasi ini juga memperkuat diplomasi industri Indonesia dan membuka akses yang lebih luas untuk ekspor manufaktur nasional, khususnya ke pasar Jepang dan global. Pemerintah bertujuan untuk memperluas kontribusi barang manufaktur, makanan olahan, dan produk teknologi dalam struktur ekspornya.
Pada tanggal 6 Oktober, hari pertama forum bisnis yang bertema Inclusive and Sustainable Industrial Development: The Implementation of SDGs in Indonesia’s Manufacturing Industry, beberapa perjanjian strategis ditandatangani. Salah satunya adalah pakta kerja sama antara Supondy dan Presiden NEDO Yokoshima Naohiko mengenai pengembangan teknologi berkelanjutan di sektor industri.
Kesepakatan lain ditandatangani antara Artha Industrial Hill dan Guangxi LiuGong Machinery Co. Ltd., yang mencakup Perjanjian Jual Beli Bersyarat senilai US$317 juta untuk membangun fasilitas manufaktur modern di Karawang. Kedua perjanjian ini disaksikan oleh Riza.
Hari kedua forum lebih memfokuskan pada agroindustri Indonesia. Tiga perusahaan — PT Frootiful Natural Nusantara, PT Alga Bioteknologi Indonesia (ALBITEC), dan PT Bukit Sari — memamerkan produk-produk inovatif mereka.
Indonesia juga menandatangani Surat Minat dengan Space Seed Holdings Inc. dan Take Craft LLC dari Jepang mengenai kolaborasi dalam gaya hidup sehat, bioteknologi, dan nutrisi berbasis mikroalga.
Translator: Fauzan, Azis Kurmala
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025