Indonesia Tegaskan Penghargaan terhadap Strategi Pembangunan yang Beragam di G20

Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menekankan bahwa semua negara berhak menentukan desain dan strategi mereka sendiri untuk memajukan pembangunan. Hal ini disampaikannya dalam KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Sabtu.

Di hadapan puluhan pemimpin dunia, ia menegaskan bahwa tidak ada negara yang berhak memaksakan pandangannya tentang pembangunan kepada negara lain. Sebaliknya, negara-negara harus bekerja sama untuk saling memberdayakan dalam mencapai kemajuan bersama.

“Indonesia yakin bahwa setiap negara berhak untuk membangun jalan mereka sendiri menuju pembangunan karena tidak ada model yang cocok untuk semua. Tidak ada yang namanya metode terbaik,” kata Gibran.

Pernyataan itu disampaikan Wakil Presiden dalam sesi pertama forum tingkat tinggi tersebut, yang berfokus pada ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta utang negara-negara berkembang.

Dia menggarisbawahi bahwa Indonesia mendukung upaya-upaya untuk membangun dunia yang tangguh yang ditandai dengan pertumbuhan yang kuat dan inklusif, di mana semua negara memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan maju.

Lebih lanjut, Gibran menyampaikan apresiasi Indonesia atas fokus G20 pada keuangan berkelanjutan. Dia mendorong negara-negara peserta untuk berupaya lebih keras guna mempersempit kesenjangan global dan memungkinkan transisi yang adil menuju praktik-praktik ramah lingkungan.

“Dunia membutuhkan pembiayaan yang lebih mudah diakses, dapat diprediksi, dan adil, yang sangat penting bagi negara-negara berkembang. Untuk itu, kita harus bergerak menuju penghapusan utang, skema pendanaan inovatif, pembiayaan campuran, dan mekanisme transisi hijau,” ujarnya.

Dia menyoroti bahwa pemerintah Indonesia mengalokasikan sekitar US$2,5 miliar setiap tahun—lebih dari setengah anggaran iklimnya—untuk inisiatif yang dirancang untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ramah lingkungan; mendanai asuransi pertanian; dan membangun infrastruktur yang tahan terhadap iklim.

MEMBACA  Hampir semua di gamepad berat 8BitDo yang seharga $100 terbuat dari logam

Pemimpin Indonesia itu juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato dalam sesi kedua yang dikhususkan untuk mengidentifikasi langkah-langkah efektif menuju pembangunan dunia yang tangguh, dengan fokus pada isu-isu terkait bencana, perubahan iklim, transisi energi yang berkeadilan, dan sistem pangan.

Selain itu, dia akan menyampaikan pandangan Indonesia tentang ketenagakerjaan, tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan mineral kritikal dalam sesi ketiga.

Berita terkait: [Tautan berita 1]
Berita terkait: [Tautan berita 2]
Berita terkait: [Tautan berita 3]