Indonesia Sambut Kebijakan Visa Schengen Multi-Masuk dari Uni Eropa

Jakarta (ANTARA) – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Mardani Ali Sera, memuji fasilitas visa Schengen multi-entry untuk warga Indonesia yang mengunjungi negara-negara Uni Eropa untuk kedua kalinya.

Dia menyebut ini sebagai langkah strategis dalam membangun peradaban kolaboratif.

"Ini langkah strategis menuju peradaban kolaboratif. Warga Indonesia bisa menjalin kerja sama lebih luas di bidang ekonomi, teknologi, pendidikan, dan budaya," ujarnya dalam pernyataan pada Senin.

Kebijakan visa ini juga bertepatan dengan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Menurut Sera, perjanjian dagang ini membawa peluang besar bagi produk Indonesia untuk masuk pasar Eropa dan mendorong kolaborasi investasi serta pertukaran tenaga kerja profesional yang lebih dinamis.

Karena itu, dia mendorong para pemangku kepentingan lokal untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan membangun ekosistem dukungan domestik yang kuat.

"Ini termasuk kesiapan di kalangan pelaku usaha, UMKM, dan sektor pariwisata, sekaligus mempererat konektivitas antar komunitas," lanjutnya.

Dia menekankan bahwa lembaganya mendukung semua elemen bangsa—termasuk pelaku bisnis, profesional muda, diaspora, sektor pendidikan, dan generasi muda—untuk aktif meraih momen ini.

"Kolaborasi lintas wilayah harus dijawab dengan kesiapan dan inovasi," tambahnya.

Pada Minggu (13 Juli), Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan fasilitas baru bagi warga Indonesia yang berkunjung ke negara-negara UE untuk kedua kalinya.

Dalam pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di Brussels, Belgia, von der Leyen menyatakan bahwa UE telah menerapkan kebijakan kaskade visa untuk pemegang paspor Indonesia yang mengajukan visa Schengen.

"Warga Indonesia yang berkunjung ke Uni Eropa untuk kedua kalinya bisa mengajukan visa Schengen multi-entry," ujarnya.

Pemegang visa Schengen multi-entry bisa masuk ke Uni Eropa berkali-kali dengan dokumen visa yang sama.

MEMBACA  Mengatur kebijakan industri dengan tepat adalah bisnis yang rumit

Menurut von der Leyen, kebijakan ini akan mempermudah warga Indonesia yang berkunjung ke UE untuk wisata, kerja, jaringan, atau studi.

"Intinya, kami ingin membangun jembatan antar masyarakat (Indonesia dan Uni Eropa)," tegasnya.

Berita terkait: New EU visa policy eases Indonesians’ travel access
Berita terkait: Indonesia-EU partnership contributes to global economy: Prabowo

Penerjemah: Melalusa Susthira, Resinta Sulistiyandari
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025