Indonesia Pererat Kerja Sama Teknologi Kelautan dengan China untuk Pacu Ekonomi Biru

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menjalin kemitraan dengan First Institute of Oceanography (FIO) dari China untuk menyelenggarakan Pelatihan Teknologi Kelautan China-Indonesia guna lebih memanfaatkan potensi ekonomi biru.

“Program ini dirancang untuk meningkatkan kapabilitas teknologi kelautan Indonesia melalui transfer pengetahuan yang maju dan inisiatif pengembangan sumber daya manusia,” ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta, dalam sebuah pernyataan pada Minggu.

Dia mencatat bahwa kolaborasi ini didorong oleh posisi Indonesia sebagai negara maritim dengan potensi ekonomi biru yang sangat besar, kebutuhan mendesak untuk mengembangkan tenaga kerja yang terampil di bidang teknologi kelautan, dan kesuksesan dari kerjasama kelautan Indonesia-China yang sedang berlangsung.

Radiarta juga menekankan pentingnya mengadopsi teknologi berkelanjutan untuk mencapai netralitas karbon dan meningkatnya permintaan akan profesional di bidang teknologi kelautan.

Menurut dia, para peserta mendapat wawasan mengenai kebijakan ekonomi biru di kedua negara, restorasi ekologi laut, aplikasi pigmen alami, budidaya alga dan netralitas karbon, teknologi akuakultur yang berkelanjutan, serta penilaian dampak lingkungan.

Dia mengatakan program ini menjawab kesenjangan skill antara kebutuhan industri dan sumber daya manusia yang ada, sekaligus membuka peluang untuk transfer teknologi dan kerjasama bilateral jangka panjang dalam pengembangan teknologi kelautan.

Tujuannya adalah untuk menumbuhkan ekosistem yang kompeten dari para profesional teknologi kelautan Indonesia yang mampu menerapkan inovasi-inovasi berkelanjutan guna mendukung pengembangan ekonomi biru nasional.

“Kami memiliki tujuan yang sama untuk belajar, terhubung, dan menciptakan ide-ide baru untuk masa depan sektor kelautan dan perikanan kita,” kata Radiarta.

Direktur Indonesia-China Climate and Ocean Center, Bailin Cong, menyatakan bahwa ekosistem laut adalah nadi kehidupan planet ini dan bahwa ekonomi biru telah menjadi pendorong utama pembangunan berkelanjutan di kedua negara.

MEMBACA  8 Tips untuk Menjaga Pernikahan Tetap Harmonis dan Bahagia

Pelatihan selama empat hari tersebut berlangsung di Kampus Jakarta Politeknik Bisnis Perikanan dan mencakup sesi di Kantor Pusat Kementerian serta fasilitas BRIN Serpong.

Berita terkait: Indonesia targetkan investasi Rp2 triliun pada forum kelautan dan perikanan

Berita terkait: Indonesia luncurkan peta jalan karbon biru dan pedoman aksi di COP30

Translator: Harianto, Kenzu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025