Indonesia Pastikan Transisi Energi yang Inklusif Menjelang KOP30

Belém, Brazil (ANTARA) – Transformasi energi yang sedang berjalan di Indonesia bertujuan untuk memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat, kata Utusan Khusus untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30).

"Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bergerak cepat untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara, memperluas energi terbarukan dan biofuel, serta memajukan penggunaan biodiesel dan bioetanol," ujarnya di Belém Leader Summit di Brasil, Kamis.

Dia menekankan bahwa tujuannya bukan hanya untuk memperkuat keamanan energi, tetapi juga memastikan manfaat yang adil dari transisi ini.

Dia mencatat bahwa Presiden Prabowo baru-baru ini menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 109 tentang Energi dari Sampah dan Peraturan Presiden Nomor 110 tentang Nilai Ekonomi Karbon. Regulasi ini menjadi instrumen pendanaan dekarbonisasi nasional dan kerangka kerja untuk mengendalikan emisi gas rumah kaca (GRK).

Hashim menyoroti Program Penyerapan Bersih Kehutanan dan Penggunaan Lainnya (FOLU) 2030 yang ditingkatkan sebagai pilar utama komitmen iklim Indonesia. Program ini menargetkan pengurangan bersih 92–118 juta ton setara CO2 pada tahun 2030.

Dia juga menggarisbawahi rencana Indonesia untuk meningkatkan porsi energi terbarukan menjadi 23 persen dalam bauran energi nasional pada 2030.

"Hal ini mencakup pengembangan teknologi lain seperti tenaga nuklir sebagai bagian dari transisi energi bersih kami," katanya.

Belém Leader Summit, yang diselenggarakan pada 6–7 November, menghimpun para pemimpin dunia untuk membahas aksi iklim global. Pertemuan ini menjadi persiapan untuk COP30, yang dijadwalkan pada 10–17 November di Brasil.

Hashim memimpin delegasi Indonesia dalam KTT tersebut.

Berita terkait:
COP30: Indonesia janjikan aksi iklim lebih kuat di KTT pemimpin
RI selesaikan dokumen Rencana Adaptasi Nasional jelang COP30

MEMBACA  Pasar senilai $11 miliar yang memungkinkan Ekonomi Penipuan Kripto

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025