Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia mempersiapkan berbagai atraksi budaya dan acara pariwisata langsung untuk merayakan Hari Kemerdekaan.
"Ini adalah dukungan nyata dari Kementerian Pariwisata untuk mewujudkan semangat kemerdekaan bagi setiap individu agar bisa berbagi kebahagiaan dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia," kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam pernyataannya pada Sabtu.
Dia mencatat bahwa pertunjukan budaya bertujuan untuk menampilkan daya tarik pariwisata Indonesia melalui budaya, seni, dan musik.
Serangkaian pertunjukan seni dan budaya akan ditampilkan selama upacara Proklamasi Kemerdekaan di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus. Pertunjukan ini melibatkan lebih dari 1.000 penari dan menampilkan musisi lokal.
"Ini juga simbol dari kekayaan besar bangsa Indonesia, yang harus kita jaga untuk persatuan dan kesatuan, sekaligus memperkuat pariwisata sebagai penggerak ekonomi nasional," jelas Wardhana.
Pemerintah juga akan menggelar Festival Rakyat sepanjang hari di Monumen Nasional (Monas) dan jalan-jalan sekitarnya di Jakarta. Diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata bersama berbagai mitra, festival ini menawarkan empat tema:
- Photo Corner: booth foto, spot foto, dan kotak foto untuk pengunjung.
- Podjok Djoeang: lomba tradisional Hari Kemerdekaan seperti panjat pinang dan balap karung.
- Podjok Djadoel: permainan tradisional, termasuk kelereng, gasing, dan congklak.
- Night Market: hiburan, wahana permainan, dan stan makanan.
Semua atraksi gratis.
Pada malam hari, mobil karnaval yang dihiasi dengan tema kekayaan pariwisata Indonesia akan berparade di area festival.
"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung dalam perayaan ini. Hari Kemerdekaan adalah saat seluruh bangsa bersatu merayakan kemerdekaan Indonesia," kata Wardhana.
Berita terkait: Tujuan kemerdekaan Indonesia adalah membebaskan rakyat dari kemiskinan: Prabowo
Berita terkait: Hari Kemerdekaan ke-80 Indonesia akan menampilkan karnaval malam pertamaPenerjemah: Hreeloita Dharma Shanti, Katriana
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025