Indonesia Pacu Pasar Karbon untuk Kesejahteraan Komunitas Lokal

Jakarta (ANTARA) – Menteri Kehutanan Indonesia, Raja Juli Antoni, mendorong terwujudnya pasar karbon yang memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat lokal lewat berbagai mekanisme, seperti program perhutanan sosial dan rehabilitasi lahan kritis.

Hal ini disampaikan dalam High-Level Breakfast Roundtable di Sustainable Business COP30 (SBCOP) bertema Pasar Karbon Berintegritas Tinggi Indonesia: Menuju Masa Depan yang Hijau, Tangguh, dan Inklusif di São Paulo, Brasil, pada Sabtu.

"Intinya, ini mengubah aksi melindungi hutan menjadi kegiatan ekonomi yang layak dan menguntungkan," kata Antoni dalam sebuah pernyataan pada Minggu.

Dia mencatat bahwa melalui perhutanan sosial dan rehabilitasi lahan kritis, masyarakat setempat dapat berperan dalam melestarikan dan mengelola hutan, serta mampu memperoleh penghasilan dari pengelolaan hutan berkelanjutan yang mereka lakukan.

Untuk menerapkan kebijakan ini, dia menyatakan bahwa kementeriannya sedang mempersiapkan empat regulasi turunan untuk memperkuat tata kelola pasar karbon, yang akan memberikan fondasi hukum yang kuat bagi sistem pasar karbon di Indonesia yang transparan, kredibel, dan efektif.

"Tujuan kami adalah memobilisasi US$7,7 miliar per tahun melalui transaksi karbon dan memastikan setiap ton emisi dapat dilacak, diverifikasi, dan dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Sementara itu, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan kembali kesiapan Indonesia untuk mengembangkan pasar karbon berintegritas tinggi dan membuka investasi untuk aksi iklim.

Dia mencatat bahwa Presiden Indonesia Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Presiden baru tentang Nilai Ekonomi Karbon, yang membentuk ekosistem perdagangan karbon yang tangguh dan berintegritas tinggi sesuai dengan standar internasional.

Hal ini memastikan metode pengukuran kontribusi iklim yang kredibel dan transparan, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal melalui perlindungan lingkungan dan sosial yang kuat untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

MEMBACA  Ekonom Kepala LinkedIn: Siapkan diri untuk ekonomi hubungan

Djojohadikusumo juga menegaskan visi Indonesia untuk menjadi pusat pasar karbon global terkemuka yang memiliki integritas tinggi dan dapat memberikan dampak iklim yang nyata dan terukur.

"Sebagai hub pasar karbon global, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja, memperkuat mata pencaharian, dan membangun komunitas yang lebih tangguh serta sadar lingkungan," katanya.

Berita terkait: Indonesia, ICVCM partner to build high-integrity carbon market

Berita terkait: Indonesia, Verra discuss voluntary carbon trade at COP30

Penerjemah: Sean Filo, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025