Indonesia Nilai Usulan Perdamaian Gaza Trump sebagai Langkah Nyata

Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menyebut proposal perdamaian untuk Gaza yang diinisiasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai langkah nyata dan progresif untuk menyelesaikan konflik.

"Kami anggap ini sebagai langkah yang konkrit dan maju setelah waktu yang lama," kata Sugiono di Istana Negara Jakarta pada hari Rabu.

Dia mencatat bahwa Indonesia telah berpartisipasi dalam diskusi terkait dengan beberapa menteri luar negeri di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.

Menurut dia, semua pihak dalam pertemuan tersebut sepakat bahwa keterlibatan AS sangat penting dalam upaya mencapai perdamaian di Gaza.

Sugiono mengatakan proposal perdamaian itu juga telah menerima tanggapan positif dari kedua belah pihak yang berkonflik.

Dia menekankan bahwa fokus utama Indonesia tetaplah mengakhiri kekerasan di Gaza dan memastikan akses bantuan kemanusiaan.

"Poin-poin utama proposal harus didiskusikan. Ini sekarang sedang dalam negosiasi," tambahnya.

Sugiono menegaskan kembali bahwa kementeriannya terus memantau perkembangan dan berharap inisiatif ini menandai awal dari perdamaian abadi di Gaza.

Trump mengumumkan proposal perdamaian 20 poin, berjudul Rencana Komprehensif untuk Mengakhiri Konflik Gaza, di Washington, D.C., pada 29 September, dan menyebutnya sebagai hari yang bersejarah untuk perdamaian.

Rencana tersebut mencakup langkah-langkah untuk mengakhiri permusuhan, membebaskan sandera, dan membangun kembali Gaza dengan dukungan internasional.

Berita terkait: RI, negara-negara Arab sambut komitmen Hamas untuk akhiri perang di Gaza
Berita terkait: Prabowo, pemimpin Muslim minta Trump pimpin proses perdamaian di Gaza

Penerjemah: Fathur Rochman, Katriana
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Hamas Menggantikan Semua Pejuang yang Tewas di Gaza dengan Rekrutan Baru