Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan akan terus melakukan pemeriksaan menyeluruh terkait berbagai aspek penambangan nikel di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Kepala Biro Humas kementerian, Sasmita Nugroho, mengatakan pada Selasa bahwa Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya menelaah semua aspek, mulai dari lingkungan hingga hukum.
"Saati ini, menteri sedang dalam proses diskusi dan konsultasi intensif dengan para ahli di bidang ini. Langkah ini diambil untuk memastikan setiap keputusan didasarkan pada pertimbangan matang," ujarnya.
Dia mencatat bahwa isu aktivitas pertambangan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, khususnya di Raja Ampat, telah menimbulkan kekhawatiran luas di berbagai kalangan.
Dalam hal ini, kementerian tetap teguh mengarahkan pemanfaatan pulau-pulau kecil untuk kepentingan pariwisata, konservasi, budidaya perairan, dan penelitian.
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Nugroho juga menyebut Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-XXI/2023 yang memperkuat posisi hukum terkait larangan aktivitas pertambangan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Langkah pemantauan dan evaluasi terbaru yang diambil Kementerian Lingkungan Hidup bertujuan memastikan semua aktivitas usaha memenuhi persyaratan berlaku dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan permanen.
"Kementerian Lingkungan Hidup akan terus mengutamakan transparansi, inklusivitas, dan keberlanjutan dalam setiap kebijakan dan langkah ke depanya," katanya.
Pada Selasa, pemerintah Indonesia mengumumkan pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) empat perusahaan yang beroperasi di Kepulauan Raja Ampat, menyusul protes publik atas kerusakan lingkungan.
Keempat perusahaan tersebut yakni PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining. Otoritas menilai keempat perusahaan ini telah melanggar aturan lingkungan.
Berita terkait: Raja Ampat: Kementerian rencanakan audit lingkungan PT GAG Nikel
Penerjemah: Prisca Triferna, Raka Adji
Editor: Bayu Prasetyo
Hak Cipta © ANTARA 2025