Indonesia menuntut tindakan untuk pekerja Palestina dalam pertemuan ILO

Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta perhatian khusus terhadap kondisi pekerja di Palestina dan menekankan pentingnya dukungan internasional untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi dalam pertemuan Organisasi Ketenagakerjaan Internasional (ILO).

Fauziyah memuji laporan direktur jenderal ILO yang menggambarkan penderitaan pekerja di Palestina, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya pada hari Jumat.

Dia mengatakan laporan tersebut jelas menunjukkan skala kerusakan dan kesulitan yang dialami oleh rakyat Palestina, terutama pekerja.

“Kami setuju bahwa setiap upaya untuk mengurangi penderitaan mereka harus dimulai dengan menghentikan pertempuran,” ujar Fauziyah dalam pidatonya di Konferensi Buruh Internasional ke-112 (ILC) di Jenewa, Swiss, pada hari Kamis, seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.

Menghentikan invasi dan memberikan akses tanpa hambatan kepada bantuan darurat adalah langkah-langkah penting, tegasnya.

“Kami meminta komunitas internasional untuk menghentikan standar ganda dalam menangani masalah ini dan aktif berjuang untuk keadilan sosial bagi Gaza,” ujarnya dalam pidatonya.

Fauziyah menekankan pentingnya dukungan politik yang lebih kuat untuk pengakuan negara Palestina dan mendorong proses perdamaian di bawah naungan PBB.

Dia mengatakan bahwa mewujudkan kemerdekaan Palestina adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Secara khusus, dia meminta komitmen untuk menegakkan hukum internasional untuk melindungi warga sipil di wilayah yang diduduki.

Dia juga menekankan pentingnya mengimplementasikan Strategi Ketenagakerjaan Nasional Palestina 2021–2025, yang dirancang bersama dengan ILO. Strategi ini bertujuan untuk menyediakan peluang kerja layak, meningkatkan perlindungan sosial, dan memperkuat tata kelola pasar kerja.

“Kami mendorong perluasan langkah-langkah perlindungan sosial dan dukungan untuk pekerja yang menganggur dan korban perang di wilayah yang diduduki,” kata Fauziyah.

Di akhir pidatonya, Fauziyah meminta kerja sama global untuk memastikan keberhasilan fase pemulihan dan rekonstruksi di Palestina.

MEMBACA  Starlink Menjadi Penyempurna SATRIA-1

Dia juga mendesak ILO untuk bermitra dengan lembaga PBB lainnya, termasuk UNRWA, untuk memastikan distribusi bantuan dan program pengembangan tepat sasaran.

Berita terkait: Indonesia mengutuk keras serangan Israel terhadap gedung UNRWA di Gaza
Berita terkait: Flag March – Indonesia mengutuk provokasi Israel di Al-Aqsa
Translator: Prisca Triferna V, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024