Indonesia Menjamin Sistem Imigrasi Inklusif di Bandara Bali

Badung, Bali (ANTARA) — Menteri Reformasi Birokrasi dan Administrasi Indonesia, Rini Widyantini, memastikan bahwa sistem imigrasi All Indonesia, yang dirancang untuk mempermudah perjalanan internasional, menjamin inklusivitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Provinsi Bali.

"Inilah semangat reformasi birokrasi yang kami pegang teguh. Kolaborasi sangat penting," ujarnya saat meninjau pelayanan imigrasi di bandara yang terletak di Kabupaten Badung, Selasa.

Dia menekankan bahwa sistem imigrasi inovatif ini, yang mulai diuji coba pada Juli 2025, dirancang untuk menyederhanakan prosedur kedatangan wisatawan mancanegara.

Menurut Widyantini, All Indonesia berfungsi sebagai one-stop immigration system yang mengintegrasikan semua layanan dan persyaratan terkait imigrasi.

Dalam hal ini, menteri menjelaskan bahwa pengunjung hanya perlu mengisi data atau informasi terkait imigrasi, bea cukai, kesehatan, dan karantina sekali melalui sistem digital, yang juga tersedia di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang dan Bandara Juanda di Surabaya.

"Karena Bali merupakan pintu masuk ke Indonesia, kami berharap Bandara Ngurah Rai dapat memberikan layanan terbaik," kata Widyantini.

Untuk itu, dia menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dan lembaga negara untuk lebih menyederhanakan layanan publik, agar lebih mudah diakses oleh warga Indonesia maupun asing.

Dia juga memuji Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang telah mengoperasikan autogate untuk mempercepat proses imigrasi.

"Ini teknologi yang bagus, dan saya dengar Indonesia berada di peringkat ke-10 dunia dalam hal kualitas layanan imigrasi," ungkapnya.

Dia menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mengembangkan sistem elektronik yang mengintegrasikan layanan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, seperti All Indonesia dan digital public service malls.

"Kecenderungan kementerian dan lembaga untuk bekerja sama dalam memberikan layanan publik adalah bukti komitmen kami menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas akses layanan bagi masyarakat," tutupnya.

MEMBACA  Bagaimana Sistem Perumahan Umum Singapura Berfungsi

Berita terkait: