Indonesia mendorong percepatan pengembangan ekonomi digital

Pemerintah Indonesia berupaya untuk mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan hal tersebut secara virtual dalam “High-Level Thematic Roundtable on Digital Innovations for Achieving the Sustainable Development Goals (SDGs),” yang diselenggarakan sebagai bagian dari sesi ke-80 Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik pada hari Selasa. “Kami fokus pada mewujudkan ekosistem bisnis yang produktif, canggih, dan bernilai tambah tinggi melalui digitalisasi sektor ekonomi prioritas. Termasuk fokus khusus pada pemberdayaan UMKM dan perusahaan rintisan teknologi serta penguatan keamanan cyber,” jelasnya. Untuk mempersiapkan ekosistem ini untuk masa depan, Menteri menyatakan bahwa Indonesia memperkuat komitmennya terhadap riset dan pengembangan (R&D) serta inovasi teknologi yang komprehensif. Pemerintah juga telah meluncurkan White Paper on Digital Economic Development 2030, strategi multi-pihak yang melibatkan lembaga, asosiasi, akademisi, dan industri untuk menentukan arah perjalanan digital masa depan. Selain itu, Indonesia telah bermitra dengan otoritas terkait untuk memastikan inklusi keuangan dan memastikan akses yang lebih baik ke layanan keuangan untuk semua lapisan masyarakat. Untuk mendukung upaya-upaya ini, pemerintah melakukan perbaikan regulasi, kebijakan, dan tata kelola untuk memastikan ekonomi digital yang sehat dan adil, didukung oleh perlindungan konsumen dan upaya keamanan nasional. Menurutnya, Indonesia memanfaatkan inovasi digital melalui Program Kartu Prakerja, yang merupakan platform pemerintah-ke-masyarakat (G-to-P) untuk pengembangan sumber daya manusia. “Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan pencari kerja, pekerja yang bekerja, dan pekerja yang di-PHK,” jelas Hartarto. Selama pandemi COVID-19, program ini juga membantu meningkatkan kompetensi dan menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, program ini telah memperkuat target SDG lainnya, yaitu pendidikan berkualitas dan peluang pembelajaran seumur hidup, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta mendorong pengentasan kemiskinan. Menurut catatan, Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat kepada 18,7 juta orang Indonesia yang tinggal di 514 kabupaten/kota di 38 provinsi, dengan 51 persen peserta adalah perempuan, 12 persen peserta berusia di atas 50 tahun, dan 3 persen peserta adalah penyandang disabilitas. Pada akhir presentasi, menteri mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Indonesia untuk berbagi pengalaman dalam ekonomi digital dan perannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

MEMBACA  Indonesia mendesak Telegram untuk membasmi konten perjudian online