Jakarta (ANTARA) – Hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-80 seharusnya mengingatkan kita untuk memperkuat kedaulatan bangsa di ruang digital, kata Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail.
“Teknologi harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat, menjaga persatuan, dan memperkuat kejayaan kita di tingkat global,” ujarnya dalam pernyataan pada Senin.
Ia mencatat, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia Incorporated, kementerian berkomitmen membangun ekosistem digital yang inklusif, aman, dan efisien.
Menurut Ismail, upaya pemerintah sejauh ini termasuk pembangunan BTS 4G di daerah terpencil, penyediaan layanan internet publik, serta penguatan jaringan broadband Palapa Ring.
Kementerian juga meluncurkan program Beasiswa Talenta Digital untuk meningkatkan SDM dan AI Talent Factory untuk mencetak ahli kecerdasan buatan — dari pemula hingga spesialis — sekaligus mempersiapkan Indonesia jadi inovator AI.
Upaya perlindungan digital diperluas dengan memblokir lebih dari 1,2 juta konten negatif dan penyusunan regulasi di bawah UU Perlindungan Data Pribadi.
Perlindungan anak juga ditingkatkan dengan aturan baru yang mewajibkan verifikasi usia, pemantauan konten, dan sistem pelaporan di platform digital.
“Di HUT ke-80 kemerdekaan, kita diingatkan bahwa kemerdekaan sejati adalah bebas dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan,” kata Ismail. Ia menambahkan, kementerian bertujuan menjamin akses digital merata bagi seluruh warga dan mendorong pemanfaatan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Berita terkait: Indonesia siapkan peta jalan AI untuk tingkatkan kedaulatan digital
Berita terkait: Pemerintah Indonesia perkuat pertahanan dan akses digital
Penerjemah: Farhan Arda, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025