Indonesia Mendesak Tindakan Cepat terhadap Pakta Pencemaran Plastik Global

\”Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Diaz Hendropriyono, telah meminta negosiasi segera untuk mendorong persetujuan perjanjian internasional tentang polusi plastik.

Dia mengeluarkan panggilan tersebut saat Konvensi Plastik Internasional di Busan, Korea Selatan, menurut pernyataan dari Kementerian Lingkungan yang dirilis pada hari Rabu.

Hendropriyono memimpin delegasi Indonesia dalam sesi kelima Komite Negosiasi Antar Pemerintah (INC-5) konvensi untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat tentang polusi plastik.

Sesi ini memiliki nilai penting karena bisa mengarah pada perjanjian tentang polusi plastik pada tingkat yang sama dengan Kesepakatan Paris 2015 untuk perubahan iklim.

Namun, selama konferensi, beberapa negara produsen minyak dan gas mencoba menunda persetujuan dengan menunda awal negosiasi.

Sebagai tanggapan, Hendropriyono meminta hak untuk berbicara dan mendesak semua delegasi untuk memulai negosiasi segera.

\”Indonesia percaya kita harus memulai negosiasi,\” katanya kepada sesi tersebut. \”Kita harus memaksimalkan waktu yang kita miliki sekarang untuk mencapai kesepakatan yang baik di Busan.\”

INC-5 dijadwalkan berlangsung dari 25 November hingga 1 Desember. Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) akan perlu menetapkan mandat baru untuk renegosiasi tahun depan.

Di akun Instagramnya, Hendropriyono membagikan bahwa ia telah bertemu dengan Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen dalam kesempatan terpisah. Selama pertemuan mereka, Andersen menekankan pentingnya peran Indonesia dalam upaya lingkungan global.

Dia mendorong Indonesia untuk bertindak sebagai jembatan antara negara-negara yang ingin menunda kemajuan dan negara-negara Koalisi Ambisi Tinggi (HAC), yang mendorong target ambisius dalam mengurangi limbah plastik.

Delegasi dari lebih dari 175 negara menghadiri konferensi tersebut. Dalam diskusinya, INC berencana untuk mengembangkan instrumen hukum yang mengikat secara internasional yang menangani manajemen plastik, dari hulu ke hilir.

MEMBACA  Ketua PBNU Menyambut Ramadan dengan Harapan Menurunkan Ketegangan Politik dan Mendorong Memaafkan setelah Perselisihan

Berita terkait: Negosiasi historis untuk mengakhiri polusi plastik dan peran Indonesia

Berita terkait: Indonesia akan menghentikan impor limbah plastik pada tahun 2025: menteri

Translator: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024\”

Tinggalkan komentar