Indonesia mencari peningkatan keterampilan pekerja migran

Semarang (ANTARA) – Menteri Perlindungan Tenaga Kerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kapasitas tenaga kerja migran Indonesia agar terhindar dari bekerja secara ilegal dan dieksploitasi.

“Kita perlu menyiapkan tenaga kerja yang benar-benar terampil. Kita akan mengejar sertifikasi tenaga kerja. Setidaknya, mereka harus menjalani pelatihan keselamatan terlebih dahulu,” kata dia di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, pada hari Sabtu.

Ia menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja secara ilegal di luar negeri telah melebihi lima juta, jumlah yang sama dengan jumlah tenaga kerja migran yang terdaftar.

Dalam diskusi publik bertema “Peluang dan Tantangan dalam Bekerja di Luar Negeri,” Karding menekankan bahwa tenaga kerja migran ilegal sangat rentan dieksploitasi dan perdagangan manusia.

Menteri tersebut mengamati bahwa kurangnya keterampilan dan kemampuan yang memadai dari tenaga kerja migran merupakan faktor yang signifikan yang membuat mereka rentan terhadap perilaku eksploitatif di luar negeri.

Menurutnya, kebanyakan tenaga kerja ilegal Indonesia pergi ke luar negeri tanpa mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan di negara tujuan mereka.

Ia juga menekankan pentingnya bagi tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing sebelum memutuskan untuk pergi ke luar negeri.

Selain itu, Karding menekankan perlunya tenaga kerja migran memastikan bahwa mereka hanya memilih koridor penempatan yang sah untuk menghindari masalah.

“Negara (Indonesia) tidak bisa menjamin nasib tenaga kerja migran jika mereka tidak terdaftar dalam SISKOP2MI pada awalnya,” katanya.

SISKOP2MI adalah singkatan dari Sistem Komputerisasi Perlindungan Tenaga Kerja Migran Indonesia, yang berfungsi sebagai sistem digital yang memberikan layanan perlindungan bagi tenaga kerja migran Indonesia.

Ia juga menginformasikan bahwa tenaga kerja migran Indonesia dapat ditemukan di sekitar 100 negara, termasuk Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Hong Kong, China.

MEMBACA  Festival Harmoni Budaya Nusantara memperkuat karakter bangsa: pemerintah

Berita terkait: Indonesia menuntut rincian pekerjaan untuk program SSW Jepang

Berita terkait: Indonesia, Rumania mengadakan diskusi tentang kerja sama dalam penempatan pekerja

Penerjemah: Zuhdiar L, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan komentar