Indonesia Memutuskan untuk Membatasi Impor Singkong dan Tapioka untuk Membantu Petani

Pemerintah Indonesia akan membatasi impor singkong dan tepung tapioka ke negara ini untuk mendukung petani lokal.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pada hari Jumat bahwa kementeriannya akan meminta data mengenai volume panen petani singkong dan adanya kekurangan yang ada di negara sebelum menyetujui impor.

Dia menekankan bahwa tindakan ini penting untuk mencegah produk singkong asing berdampak negatif pada panen petani lokal.

“Kami telah membuat keputusan. Kami menunggu surat dari Menteri Pertanian, dan kemudian akan kami sampaikan kepada Menteri Perdagangan, yang akan mengatur melalui peraturan menteri,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan bahwa volume impor singkong harus diatur untuk melindungi produk lokal.

Selain itu, regulasi diperlukan untuk impor tepung tapioka dan gandum untuk memastikan kesejahteraan petani lokal.

“Impor tepung tapioka dan gandum juga akan diatur oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan,” tegas Sudaryono.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk menghentikan impor beras, jagung, dan garam hingga akhir 2025 sebagai bagian dari dorongan menuju swasembada pangan.

“Kita harus mampu memberi makan seluruh rakyat Indonesia tanpa impor,” katanya pada hari Rabu.

Prabowo menyatakan optimisme bahwa swasembada pangan nasional dapat dicapai lebih awal dari target awal empat tahun.

Berita terkait: Keputusan larangan impor untuk empat komoditas pangan tidak akan memengaruhi stok: Menteri
Berita terkait: Keputusan larangan impor untuk empat komoditas pangan didasarkan pada produksi

Translator: Maria Cicilia, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

MEMBACA  Sejarah Monster KO Naoya Inoue: Menyusun Ulang Gelar dan Menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia