Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia memprioritaskan penggunaan rempah-rempah dalam negeri dalam layanan katering untuk para jamaah haji di Arab Saudi, menurut Muchlis M Hanafi, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama.
“Kami memprioritaskan produk dalam negeri untuk kebutuhan bahan rempah-rempah kami, sebanyak 611 ton, di mana 475 ton dipasok dari Indonesia,” Hanafi menyatakan dalam konferensi pers virtual tentang pelaksanaan ibadah haji 2025 di Jakarta pada hari Minggu.
Dia menyebutkan bahwa selama tinggal mereka di Arab Saudi, setiap jamaah haji akan diberikan 127 makanan, sehingga total persediaan makanan untuk ibadah haji tahun ini mencapai 25,8 juta kotak makanan.
“Kami bekerja sama dengan 55 perusahaan katering di Mekah dan 21 perusahaan di Madinah,” kata Hanafi.
Dia menambahkan bahwa distribusi makanan menjadi sangat menantang selama puncak musim haji karena lalu lintas yang padat di Mekah.
Untuk mengatasi hal ini, mereka telah menyiapkan 2,4 juta paket makan siap saji yang berisi makanan khas Indonesia seperti opor ayam dan rendang, diproduksi oleh perusahaan Indonesia.
“Selain praktis, ini juga mendukung partisipasi produk lokal kita selama musim haji,” kata Hanafi.
Dia menjamin bahwa semua layanan untuk jamaah haji Indonesia di Arab Saudi sudah siap sepenuhnya.
“Pada hari ini, semua layanan untuk jamaah haji Indonesia di Arab Saudi sudah siap 100 persen,” Hanafi menyatakan.
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan berbagai layanan untuk jamaah haji di Arab Saudi yang meliputi lima aspek utama: akomodasi, transportasi, katering, layanan umum, dan layanan selama puncak musim haji.
Jamaah haji Indonesia mulai berangkat ke Mekah pada 2 Mei 2025, dan akan tinggal di Arab Saudi selama kurang lebih 40 hari.