Jakarta (ANTARA) – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan koperasi yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
“Kita semua ingin melihat Indonesia yang tidak hanya maju dalam teknologi, tapi juga adil dan berdaulat secara ekonomi,” ujarnya dalam acara peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 pada Sabtu.
Menurut menteri, koperasi memiliki peran penting dalam membangun negara yang berdaulat ekonomi.
“Kita tidak bisa mewujudkan Indonesia Emas sambil meninggalkan rakyat. Kita butuh koperasi yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Dia menekankan bahwa untuk mendorong inklusi ekonomi, koperasi tidak hanya harus bertambah jumlahnya, tapi juga menjadi pilar penting masyarakat.
Setiadi juga mengatakan bahwa koperasi tetap relevan dan strategis untuk mewujudkan Asta Cita atau delapan misi utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Berita terkait: Koperasi harus tingkatkan kesejahteraan rakyat: Menteri
Koperasi dapat mendukung misi terkait pertanian, ketahanan pangan, pengembangan industri agro-maritim, dan kearifan lokal.
Program Koperasi Desa Merah Putih juga mendukung pengembangan daerah pedesaan, pemerataan ekonomi, dan penghapusan kemiskinan ekstrem, tambahnya.
Hingga 2024, Indonesia memiliki 131.617 koperasi aktif dengan hampir 30 juta anggota, artinya satu dari sepuluh orang Indonesia adalah anggota koperasi.
Volume usaha koperasi mencapai Rp214 triliun atau sekitar US$13,1 miliar, menyumbang hampir 1% dari PDB nasional, menunjukkan potensi besar untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Setiadi juga menyoroti perlunya mengatasi kesenjangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan.
Di sisi lain, desa memiliki potensi besar di berbagai sektor seperti pertanian, perikanan, kerajinan tangan, pariwisata, dan energi terbarukan. Ada 66.002 desa di Indonesia di mana sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
“Ini adalah potensi yang harus dikelola dengan baik dan bertanggung jawab,” kata menteri.
Berita terkait: Koperasi desa targetkan putus rantai rentenir
Penerjemah: Alatas, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025