Indonesia membutuhkan pertumbuhan 6-8 persen untuk menjadi negara maju: Menteri

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu berada dalam kisaran 6–8 persen dalam tiga tahun ke depan agar menjadi negara maju pada tahun 2045.

Beliau mengatakan hal tersebut sebagai tanggapan terhadap pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang menyatakan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai delapan persen dalam dua hingga tiga tahun ke depan di bawah kepemimpinannya.

“Dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), jika kita ingin menjadi negara maju pada tahun 2045, kita harus tumbuh sebesar 6–8 persen,” katanya setelah memberikan pernyataan pers di Istana Presiden di Jakarta pada hari Kamis.

Menurut Hartarto, situasi ekonomi dunia dalam dua hingga tiga tahun ke depan akan berubah, begitu juga dengan kondisi geopolitiknya.

Beliau menambahkan bahwa sektor digital dan semikonduktor diproyeksikan akan mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Sementara itu, untuk Indonesia, mineral kritis, sebagai kunci peningkatan campuran energi terbarukan, adalah sektor yang terus didorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Badan Pusat Statistik, ekonomi Indonesia secara kumulatif tumbuh sebesar 5,05 persen pada tahun 2023, dengan industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi sebagai sektor usaha dengan kontribusi terbesar.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama (Q1) tahun 2024 mencapai 5,11 persen year-on-year, pertumbuhan Q1 tertinggi negara tersebut sejak tahun 2015, dengan industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan pertambangan dan penggalian sebagai kontributor utama.

Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi negara ini mencapai 5,2 persen pada tahun 2024.

Berita terkait: PDB APEC berkembang menjadi 3,5 persen pada tahun 2023, ketidakpastian besar mengintai
Berita terkait: Proyeksi ekonomi Indonesia kuat di tengah badai global

MEMBACA  Chatbot AI Sekarang Berlari untuk Jabatan politik

Translator: Mentari Dwi, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024