Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani melaporkan ke Presiden Prabowo Subianto tentang pembebasan lahan yg sedang berjalan di Mekah, Arab Saudi, untuk pembangunan Desa Haji Indonesia.
Setelah bertemu Prabowo di kompleks Istana Presiden pada Rabu siang, Roeslani menyatakan bahwa proyek ini diinisiasi oleh presiden dan disetujui saat pertemuannya dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).
“Saya melaporkan proses pembelian tanah di Mekah. Proses ini dimulai oleh Komisi Kerajaan Mekah, di mana mereka sudah menawarin beberapa lahan yg sangat dekat dengan Mekah,” ujarnya.
Menteri itu mencatat bahwa perubahan besar yg mendasari proyek ini adalah keputusan Arab Saudi untuk mengubah hukum kepemilikan tanah di Mekah.
Untuk pertama kalinya, pihak asing, termasuk Indonesia, akan diberikan hak kepemilikan penuh atas tanah di daerah tersebut, kata Roeslani.
“Undang-undangnya sudah mulai diubah dan akan berlaku pada Januari 2026. Ini adalah respons langsung dari Kerajaan atas permintaan Presiden Prabowo,” jelasnya.
Menurut menteri, Indonesia juga diminta untuk mengajukan desain infrastruktur dan rencana pembangunan sebelum Oktober tahun ini.
Lahan yg ditawarkan terdiri dari delapan plot dengan kondisi berbeda, mulai dari datar hingga berbukit, dan luasnya bervariasi dari 25 hektar hingga lebih dari 80 hektar.
Meski beberapa lokasi masih berpenghuni, Roeslani menyatakan bahwa relokasi dan kompensasi menjadi tanggung jawab penuh pemerintah Arab Saudi.
“Indonesia hanya akan menerima tanah dalam kondisi ‘bersih dan jelas’,” tegasnya.
Proyek ini akan dikelola oleh konsorsium yg dipimpin Danantara, lembaga investasi negara, dan mungkin melibatkan skema pendanaan bersama antara pemerintah dan BUMN.
Selain fasilitas akomodasi dan layanan untuk jamaah haji dan umrah, Desa Haji Indonesia juga akan mencakup area komersial, ungkapnya.
Translator: Andi Firdaus, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025