Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kehutanan Indonesia menekankan pentinngnya memberdayakan ekonomi masyarakat lokal dan melibatkan mereka dalam menyediakan tumbuhan untuk gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus). Ini bagian dari upaya mengakhiri konflik manusia-gajah di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Program ini menargetkan warga dari 12 desa penyangga sebagai bagian dari proyek konservasi Indonesia-Inggris untuk melindungi populasi gajah di wilayah tersebut.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni membahas proyek konservasi bersama—dikenal sebagai Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI)—di Jakarta pada 7 Agustus. Proyek ini mendukung pengembangan suaka gajah di lahan yang disumbangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
WWF Indonesia, bekerja sama dengan kementerian dan pemerintah Inggris, telah meluncurkan program pemberdayaan masyarakat bagi warga desa penyangga. Dalam program ini, warga menjual tanaman dari kebun mereka, seperti buah, rumput, dan daun, untuk makanan gajah liar yang mencari makan.
Tanaman yang dipanen disimpan di area tertentu di luar pemukiman agar gajah makan di sana dan tidak mendekati desa, jelas Antoni. Strategi penyediaan makanan ini digabung dengan pemulihan habitat untuk cegah konflik di masa depan.
Dengan meningkatkan penghidupan warga dan memberi makan gajah sementara sumber makanan alami mereka pulih, program ini bertujuan mencapai hidup damai antara manusia dan gajah.
"Kebutuhan warga dan gajah bisa terpenuhi, sehingga manusia dan gajah bisa hidup damai bersama, seperti yang diharapkan Presiden Prabowo Subianto," kata Antoni.
Pemerintah Indonesia memasukkan gajah Sumatera sebagai spesies kritis terancam punah.
Konflik manusia-gajah menjadi masalah konservasi serius di beberapa provinsi Sumatera, termasuk Lampung dan Aceh.
Di Aceh, laporan gajah mencari makanan muncul di kabupaten seperti Tamiang, Pidie, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Bireuen.
Menurut data WWF, populasi gajah Sumatera diperkirakan 2.400–2.800. Organisasi itu mencatat perburuan untuk perdagangan gading ilegal masih jadi ancaman serius, dengan gading masih ditemukan di pasar di Afrika, Asia, AS, dan Eropa.
Berita terkait: Gajah Sumatera liar hancurkan rumah di desa Lampung Barat
Berita terkait: Gajah liar mengamuk di Aceh, hancurkan panen warga
Penerjemah: Prisca TV, Rahmad Nasution
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025