Jakarta (ANTARA) – Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk mengurangi emisi karbon global selama pertemuan menteri menjelang Konferensi Para Pihak ke-30 (COP30) ke Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC).
Diwakili oleh Kementerian Lingkungan Hidup, pemerintah menyuarakan dukungan untuk agenda pengurangan karbon Brasil pada Pertemuan Pra-COP30, yang diadakan di Brasilia, Brasil, pada 13–16 Oktober, menurut sebuah pernyataan yang dikutip pada Senin.
“Tradisi gotong royong dari Indonesia sangat sejalan dengan semangat Global Mutirao yang dipromosikan Brasil dalam kepresidenan COP30-nya,” kata Ari Sudjianto, Wakil Menteri untuk Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Ekonomi Karbon.
Dia mencatat bahwa kedua konsep ini menekankan pentingnya membangun kebersamaan dan solidaritas, termasuk di antara masyarakat akar rumput, dalam mengejar pembangunan berkelanjutan.
Berbicara sebagai kepala delegasi Indonesia, Sudjianto menekankan dukungan penuh negaranya terhadap seruan Presiden Brasil Lula da Silva untuk memperkuat kerjasama internasional dalam isu lingkungan melalui semangat Global Mutirao, yang mengadvokasi aksi kolektif global.
Untuk menyoroti komitmen Indonesia, dia mengatakan bahwa negara ini sedang mengerjakan versi ketiga yang diperbarui dari dokumen Nationally Determined Contributions (NDC 3.0).
NDC 3.0 menegaskan kembali komitmen kuat Indonesia untuk mendukung tujuan membatasi kenaikan suhu global rata-rata tidak lebih dari 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Paris pada 2015.
Delegasi Indonesia juga mengusulkan langkah-langkah inovatif untuk mendiversifikasi pembiayaan NDC melalui perdagangan karbon di platform bursa karbonnya IDXCarbon dan membangun perjanjian pengakuan bersama untuk kredit karbon lintas batas.
Pada COP29 di Baku, Azerbaijan, pada tahun 2024, Indonesia melaporkan kemajuan signifikan dalam menyelesaikan Buku Aturan Perjanjian Paris, sementara juga menarik perhatian pada kesenjangan implementasi yang ada yang membutuhkan tindakan segera.
Selama Pertemuan Pra-COP30, delegasi Indonesia juga mengadakan pembicaraan bilateral dengan pejabat tinggi PBB, termasuk Wakil Sekretaris Jenderal PBB Amina Mohammed dan Sekretaris Eksekutif UNFCCC Simon Stiell, untuk membahas pengembangan pengajuan NDC 3.0 Indonesia.
PBB memuji komitmen Indonesia dan mencatat kontribusi negara itu terhadap Laporan Sintesis NDC, yang dijadwalkan dirilis pada 28 Oktober 2025.
Berita terkait: COP 29 setuju danai pembiayaan iklim di negara berkembang: Pemerintah
Berita terkait: Indonesia BKSAP serukan pendanaan iklim yang adil dan inovatif di COP29
Penerjemah: Prisa T, Tegar Nurfitra
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025