Minggu, 9 Juni 2024 – 09:30 WIB
Geneva – Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia, Anwar Sanusi, bertemu dengan Sekretaris Negara untuk Urusan Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Swiss, Boris Zurcher, di Jenewa untuk membahas berbagai kesepakatan penting.
Baca Juga :
Indonesia, Turkiye Berkomitmen untuk Memperkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan
Kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di sektor ketenagakerjaan, yang akan menguntungkan pekerja dan pengusaha di kedua negara.
Sanusi menyatakan bahwa salah satu fokus utama adalah membahas isu Just Transition untuk memastikan bahwa pekerja dan pengusaha tidak terpengaruh negatif oleh perubahan ekonomi.
Baca Juga :
Pemerintah Memotong Gaji Pekerja sebesar 3 persen untuk Tapera
\”Kami berkomitmen untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung transisi ekonomi yang adil dan berkelanjutan sambil meminimalkan dampak negatif pada pekerja dan pengusaha,\” katanya saat pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Buruh Internasional di Jenewa pada hari Kamis (6 Juni).
Pertemuan bilateral Indonesia-Swiss
Baca Juga :
Forum Air Dunia Ke-10 di Bali Menerima Pendanaan Proyek Air di IKN dan Banten
Peraturan-peraturan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, perlindungan sosial yang lebih baik, dan lingkungan bisnis yang sehat.
Selain itu, pertemuan juga membahas persiapan untuk pertemuan Kelompok Kerja Bersama (JWG) antara Indonesia dan Swiss, yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo, Indonesia, pada November 2024.
JWG merupakan dialog tahunan antara Indonesia dan Swiss yang melibatkan elemen tripartit (pekerja, pengusaha, dan pemerintah) dari masing-masing negara.
\”Pertemuan ini penting untuk meninjau kemajuan dan menetapkan tujuan baru dalam kerja sama kita,\” ujar Sanusi.
Titik kunci lainnya adalah perpanjangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Swiss. MoU ini telah menjadi kerangka kerja yang penting untuk berbagai inisiatif bersama.
\”Dengan memperpanjang MoU, kita dapat terus membangun pada pencapaian yang ada dan mengeksplorasi bidang kerja sama baru yang menguntungkan kedua negara,\” katanya.
Program Better Work yang dikembangkan oleh ILO, yang telah memperbaiki kondisi kerja di Indonesia, juga mendapat perhatian selama pertemuan.
\”Program Better Work ILO telah memiliki dampak positif yang signifikan pada kondisi kerja di Indonesia. Kami sangat menghargai dukungan dan kerja sama dari pihak Swiss,\”
Pertemuan juga membahas Perjanjian Pertukaran Tenaga Profesional Muda (AEYP) untuk meningkatkan partisipasi pekerja muda Indonesia di Swiss.
\”Kami berharap dapat meningkatkan partisipasi pekerja muda Indonesia di Swiss melalui dialog konstruktif dan kerja sama yang erat,\” demikian kesimpulan beliau.
Halaman Selanjutnya
JWG merupakan dialog tahunan antara Indonesia dan Swiss yang melibatkan elemen tripartit (pekerja, pengusaha, dan pemerintah) dari masing-masing negara.