Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia dan perusahaan energi raksasa Rusia, Rosneft, sedang meninjau investasi di proyek kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, setelah adanya kenaikan nilai proyek tersebut.
"Kenapa (proyek) belum dimulai? Setelah dihitung ulang nilai investasi dan ekonominya, ternyata tidak cocok. Kami masih meninjau," kata Lahadalia usai acara Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 yang diselenggarakan oleh Lemhanas pada Selasa.
Menurut dia, nilai investasi proyek ini naik signifikan dari perkiraan awal US$13,5 miliar menjadi sekitar US$23–24 miliar. Kenaikan ini dipengaruhi faktor desain, akuisisi lahan, serta penyesuaian situasi geopolitik dan nilai tukar mata uang.
Ia membahas investasi ini dengan Rosneft saat kunjungannya ke Rusia, di mana ia mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kemitraan antara Rosneft dan Pertamina untuk pembangunan Kilang Tuban Grass Root Refinery (GRR) telah dimulai sejak November 2017.
Proyek ini dijalankan di bawah perusahaan patungan bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP).
Kilang bahan bakar berteknologi canggih ini diperkirakan mampu mengolah minyak mentah hingga 300 ribu barel per hari.
GRR Tuban juga bisa memproduksi 10.921 kiloton bahan bakar per tahun dan 5.060 kiloton produk petrokimia serta turunannya setiap tahun.
Sebelumnya, Presiden Putin menyatakan kesiapan Rusia untuk memperdalam kerja sama energi dengan Indonesia, termasuk memperluas pasokan minyak mentah dan LNG ke negara ini.
"Perusahaan Rusia sudah bekerja efektif di Indonesia, dan kami siap meningkatkan pasokan minyak dan LNG ke pasar Indonesia," ujar Putin dalam konferensi pers bersama Prabowo di St. Petersburg pada 19 Juni 2025.
Putin juga menyebut kemitraan Rosneft-Pertamina dalam pembangunan kilang dan fasilitas petrokimia di Jawa Timur sebagai contoh utama kerja sama bilateral di sektor energi.
Ia menambahkan, Rusia terbuka untuk berpartisipasi dalam inisiatif energi baru dan pengembangan infrastruktur migas di seluruh Indonesia.
Berita terkait: Indonesia cari lebih banyak kerja sama dengan Rusia untuk proyek migas
Berita terkait: PGN dan PRPP tandatangani kesepakatan pasokan gas ke Kilang Tuban
Penerjemah: Putu Indah Savitri, Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025