Poland (ANTARA) – Indonesia dan Polandia berkomitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi dalam 5 hingga 10 tahun ke depan dengan memanfaatkan potensi besar di berbagai sektor, termasuk ekonomi hijau dan transisi energi.
Komitmen ini disampaikan oleh Wakil Presiden Badan Investasi dan Perdagangan Polandia, Lukasz Gwiazdowski, setelah bertemu dengan pelaku bisnis Indonesia di Polandia.
Gwiazdowski mengatakan, ada beberapa bidang lain yang bisa digali, seperti transportasi berkelanjutan, pengelolaan limbah, serta teknologi kereta api.
Menurutnya, kedua negara merupakan ekonomi terbesar di wilayahnya masing-masing: Polandia di Eropa Tengah dan Timur, sedangkan Indonesia di kawasan ASEAN.
Tahun ini, Indonesia dan Polandia merayakan 70 tahun hubungan diplomatik, di mana mereka telah bekerja sama di berbagai sektor, terutama pendidikan dan budaya.
Gwiazdowski menambahkan, kedua negara perlu merancang rencana kerja sama di bidang bisnis dan ekonomi untuk 5-10 tahun mendatang, termasuk potensi kolaborasi di sektor pangan.
Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA), yang sedang dalam negosiasi, diharapkan bisa memperlancar perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Polandia.
Menteri Perdagangan Budi Santoso baru-baru ini menyatakan bahwa IEU-CEPA akan segera diselesaikan mengingat putaran negosiasi yang produktif.
Pemerintah Indonesia menargetkan penyelesaian IEU-CEPA pada paruh pertama tahun ini, seperti yang diinformasikan pada Mei 2025.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut IEU-CEPA sebagai instrumen strategis untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia menghadapi kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Berita terkait:
- [Harapkan pemerintahan Prabowo aktif di panggung dunia: Polandia](https://en.antaranews.com/news/330437/expect-prabowo-g