Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Prancis memperkuat kolaborasi mereka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital sekaligus membangun ruang digital yang aman.
Kolaborasi ini melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta mencakup beberapa bidang strategis, mulai dari pengembangan startup dan regulasi kecerdasan buatan (AI) hingga perlindungan anak di dunia maya.
"Tentu saja kami akan memilih kerjasama terkait digitalisasi. Salah satunya adalah (kerjasama) untuk menghidupkan industri startup dengan berbagi praktik terbaik," kata Menteri Kominfo Meutya Hafid dalam pernyataan resmi pada Kamis.
Hafid menjelaskan bahwa kementeriannya saat ini fokus pada tiga pilar: keamanan ruang digital, penguatan infrastruktur, dan pengembangan SDM digital.
Selain memperkuat ekosistem digital, kerja sama antara Indonesia dan Prancis dinilai penting untuk mendukung infrastruktur digital nasional.
Proyek kerjasama yang sedang berjalan antara kedua negara termasuk pembangunan pusat data nasional dan peluncuran satelit SATRIA-1. Selain itu, mereka juga mengeksplorasi kolaborasi dalam pengembangan startup dan ekosistem inovasi digital.
Hafid mengatakan bahwa mandat baru kementerian memperluas cakupan kerja digital Indonesia, termasuk melalui kebijakan infrastruktur telekomunikasi dan ekosistem digital untuk startup maupun investasi digital.
Dia menekankan bahwa dalam visi Presiden Prabowo Subianto, digitalisasi menjadi pilar penting untuk penyediaan layanan publik, pendidikan, serta pemberdayaan masyarakat.
Dengan lebih dari 210 juta pengguna internet aktif, Indonesia memiliki potensi besar—serta tantangan—untuk membangun ruang digital yang sehat, aman, dan produktif, ujarnya.
Salah satu langkah nyata untuk mendukung keamanan online adalah peluncuran Tata Kelola Pelaksanaan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP Tunas).
Sistem ini menetapkan batas usia 16–18 tahun untuk akses media sosial guna menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi generasi muda.
"PR pertama kami adalah menciptakan ruang digital yang lebih aman. Regulasi ini merupakan langkah berani dan progresif," kata Hafid.
Untuk mengembangkan ekonomi digital, industri game menjadi sektor strategis, menurutnya.
Kominfo bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI) terus mengembangkan program seperti Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) dan mempermudah perizinan agar game lokal bisa bersaing di pasar global.
"Kami tidak hanya ingin menciptakan developer game dalam negeri, tapi juga membangun pasar yang kuat untuk produk game lokal," tambahnya.
Kementerian juga berkolaborasi dengan media lokal untuk memperluas jangkauan literasi digital, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), dengan misi mendukung pendidikan digital yang merata dan inklusif.
Berita terkait: Minister urges stronger cybersecurity for national defense
Berita terkait: Building a brighter educational future via digital transformation
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha, Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025