Jakarta (ANTARA) – Indonesia sedang berupaya mempercepat investasi energi terbarukan sebagai bagian dari upaya menuju kedaulatan energi. Hal ini disampaikan pejabat pada Minggu, setelah adanya pertemuan antara pimpinan parlemen dengan perusahaan energi bersih asal Uni Emirat Arab, Masdar, di Abu Dhabi.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Eddy Soeparno bertemu dengan para eksekutif Masdar Clean Energy untuk menjajaki peluang memperluas kehadiran perusahaan tersebut di ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Pertemuan ini sejalan dengan dorongan Jakarta untuk mempercepat transisi energi.
Soeparno, yang didampingi Duta Besar RI untuk UAE Judha Nugraha, diterima di kantor pusat Masdar oleh Chief Operating Officer Abdulaziz Alobaidli dan Head of Development and Investment Fatimah Al Suwaidi pada Sabtu.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia terus mempercepat transisi menuju energi terbarukan. Ini adalah bagian dari komitmen untuk mencapai kedaulatan energi sekaligus menjamin lingkungan yang bersih dan sehat," kata Soeparno dalam pernyataan yang dirilis di Jakarta.
Dia juga menyatakan kesiapan untuk mendukung Masdar dalam hal-hal terkait legislasi dan kebijakan jika perusahaan membutuhkan bantuan dalam memperluas investasinya di Indonesia.
"Di MPR, kami berfungsi sebagai titik temu dan pemungkin kebijakan bagi para pemangku kepentingan. Kami memastikan bahwa regulasi dan implementasi kebijakan energi terbarukan dapat berjalan efektif, cepat, dan ramah investasi," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Alobaidli menegaskan kembali komitmen Masdar untuk memperdalam investasi energi terbarukannya di Indonesia. Komitmen ini melanjutkan keterlibatannya dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata di Jawa Barat, salah satu proyek surya terbesar di Asia Tenggara.
"Kami berkomitmen untuk memperluas cakupan investasi energi terbarukan kami di Indonesia, apalagi kami mengetahui Presiden Prabowo berkomitmen meningkatkan kapasitas energi terbarukan Indonesia menjadi 10 gigawatt," kata Alobaidli.
Berita terkait: Perusahaan asal Abu Dhabi akan investasi di pembangunan pembangkit surya Cirata
Dia menambahkan, Masdar berharap kerangka regulasi Indonesia untuk pengembangan energi terbarukan akan terus menjadi lebih kondusif dan terbuka bagi investasi asing.
"Kami berharap dapat berkolaborasi dengan Wakil Ketua Eddy Soeparno untuk memastikan porsi energi terbarukan yang lebih besar di Indonesia dan mempercepat transisi energi negara ini," katanya.
Soeparno mencatat bahwa para pembuat undang-undang di Indonesia saat ini memprioritaskan beberapa Rancangan Undang-Undang (RUU) kunci, termasuk RUU Energi Baru dan Terbarukan, RUU Ketengalistrikan, dan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim.
"RUU Pengelolaan Perubahan Iklim adalah sesuatu yang sangat kami perjuangkan untuk segera disahkan, mengingat dampak perubahan iklim sudah nyata terlihat," ujarnya. Dia menambahkan bahwa undang-undang tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat transisi Indonesia menuju energi bersih.
Berita terkait: Masdar Menjamu Mitra Bisnis dan Eksekutif Eropa di Madrid untuk Percepat Kemitraan Energi Maju
Penerjemah: Fath Putra, Kuntum Khaira
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025