Indonesia dan Australia Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan Halal, Fokus pada Lonjakan Impor Daging

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan Australia mengadakan pertemuan bilateral untuk meningkatkan kerja sama ekspor-impor produk halal antara kedua negara.

“Pertemuan ini bertujuan memperkuat kerja sama strategis Indonesia dan Australia melalui sinergi di industri produk halal dan sektor perdagangan, agar lebih produktif dan saling menguntungkan,” ujar Kepala Badan Penjaminan Produk Halal (BPJPH) Indonesia, Ahmad Haikal Hasan, dalam pernyataan pada Minggu.

Pertemuan digelar pada 10 Juli di Konsulat Jenderal Indonesia di Melbourne, Australia, di mana Hasan membahas beberapa isu terkait.

Ini termasuk kebutuhan tahunan 650.000 ton daging halal untuk memenuhi gizi pelajar dan mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto.

“Saai ini, Australia menyuplai sekitar 140.000 ton daging halal per tahun. Ada kesenjangan besar yang jadi peluang tingkatkan volume perdagangan, dengan dukungan rumah potong Australia berstandar halal dan sertifikasi dari Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) Australia,” lanjut Hasan.

Ia juga menekankan pentingnya sertifikasi halal tidak hanya untuk produk daging, tapi juga produk lain seperti vitamin, obat-obatan, kosmetik, dan perawatan kulit, karena sertifikasi halal wajib berlaku mulai 18 Oktober 2026.

“Sertifikasi halal adalah simbol kualitas, kebersihan, dan keamanan produk. Ini juga mencerminkan kesejahteraan hewan saat penyembelihan, yang sesuai standar global WHO dan FAO,” jelasnya.

Pihaknya juga menyerukan pemantauan LHLN di Australia untuk menjaga standar dan hindari persaingan tidak sehat. Saat ini, ada 12 LHLN Australia yang diakui BPJPH.

Di kesempatan sama, pemerintah Australia menegaskan komitmennya mendukung ketahanan pangan Indonesia.

Mereka meminta percepatan proses perizinan untuk sembilan rumah potong dan sembilan pabrik susu Australia, agar bisa menyuplai lebih banyak makanan bergizi dan dukung program pemerintah Indonesia.

MEMBACA  Wordle Hari Ini: Jawaban dan Petunjuk untuk 1 Juli 2025

Australia juga usulkan penggunaan satu logo/label halal untuk produknya yang masuk pasar Indonesia, agar mempermudah proses bea cukai dan tingkatkan kepercayaan konsumen.

Selain itu, kedua pihak sepakat terus berkolaborasi untuk dukung perdagangan berkelanjutan dan atasi tantangan teknis perdagangan halal di masa depan.

*Penerjemah: Arnidhya Nur, Resinta Sulistiyandari
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025*