Indonesia dan Afrika Selatan Bahas Perjanjian Dagang untuk Pererat Hubungan Ekonomi

Jakarta (ANTARA) – Indonesia sedang mempertimbangkan untuk membentuk Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan Afrika Selatan guna meningkatkan perdagangan dibawah kondisi yang lebih seimbang, ujar Presiden Prabowo Subianto.

“Kami sedang mengeksplorasi langkah-langkah menuju pembentukan PTA atau Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif,” kata Prabowo dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Rabu.

Dia mencatat bahwa perdagangan antara kedua negara telah tumbuh signifikan dalam lima tahun terakhir. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Prabowo menekankan pentingnya memperkuat dan memperluas kerja sama berdasarkan keuntungan bersama.

“Afrika Selatan adalah pemimpin kunci di kawasan Afrika dan akan menjadi mitra strategis bagi Indonesia di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.

Prabowo juga menekankan sejarah bersama kedua bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme dan untuk kemerdekaan.

“Kami mengagumi kekuatan, idealisme, dan keberanian rakyat Afrika Selatan dalam melawan ketidakadilan dan apartheid,” ujarnya.

Selain perdagangan, kedua negara membahas kerja sama di bidang pertahanan, pertanian, energi, dan pertukaran masyarakat, khususnya dalam sains dan pendidikan.

Sementara itu, Presiden Ramaphosa menyatakan kedua negara sepakat untuk meningkatkan volume perdagangan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.

“Kami menekankan pentingnya membangun ekonomi yang lebih tangguh dan beragam untuk kepentingan rakyat kami, terutama dalam menghadapi tantangan geopolitik yang serupa,” jelasnya.

Selama kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Ramaphosa juga menghadiri forum bisnis yang mempertemukan pengusaha Indonesia dan Afrika Selatan.

“Forum ini berfungsi sebagai platform untuk mengidentifikasi cara-cara konkret guna memperkuat kerjasama ekonomi melalui kemitraan antara komunitas bisnis,” katanya.

Berita terkait: [Tautan berita 1]

Berita terkait: [Tautan berita 2]

*Penerjemah: Fathur, Kenzu
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025*

MEMBACA  Pemeriksaan Lisa Mariana Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil