Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melihat KTT APEC 2025 sebagai peluang penting bagi Indonesia untuk menangkap prospek investasi di kawasan ini, setelah pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Beliau percaya bahwa pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping di Busan pada Kamis (30 Oktober) memberikan kejelasan baru mengenai arah kebijakan tarif di kawasan Asia-Pasifik.
"Indonesia terbuka untuk investasi dari mitra strategis di kawasan. APEC dianggap penting karena Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping baru saja bertemu. Bagi Indonesia, koridor tarif menjadi lebih jelas," ujarnya di sela-sela KTT APEC 2025 di Kota Gyeongju, Korea Selatan, pada Jumat.
Dia menyampaikan harapan agar pertemuan tatap muka antara Trump dan Xi—yang pertama kalinya dalam enam tahun—akan membantu meredakan ketegangan perdagangan yang baru-baru ini meningkat.
Hartarto juga menyoroti beberapa kesepakatan tarif perdagangan yang diselesaikan di antara negara-negara anggota APEC, termasuk Malaysia, Kamboja, dan Korea Selatan.
“Korea sendiri telah menyetujui 15 persen, dan kita harus mencapai tingkat itu,” tegasnya.
Hartarto mengatakan dia juga telah bertemu dengan Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Korea Selatan, yang oleh Presiden Trump digambarkan sebagai salah satu mitra perundingan terberatnya.
Menurut dia, pertemuan itu bertujuan untuk memperkuat kerjasama ekonomi dan memastikan Indonesia tetap kompetitif di tengah dinamika perdagangan yang berkembang pasca KTT AS–Tiongkok.
Xi menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat fondasi hubungan Tiongkok–AS dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan bersama. Menurut Xi, Trump menyampaikan antusiasme yang besar untuk menyelesaikan isu-isu regional kunci.
“Tiongkok juga telah mendorong perundingan damai untuk menyelesaikan masalah-masalah utama. Dunia saat ini sedang menghadapi banyak tantangan serius,” ujar Xi.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari kunjungan Presiden Xi ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT APEC ke-32.
Berita terkait: Menteri soroti perlunya pupuk investasi masa depan di budaya pada KTT G20
Berita terkait: Indonesia luncurkan IPFO untuk tarik investasi infrastruktur global
Penerjemah: Andi Firdaus, Resinta Sulistiyandari
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025