Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertahanan Indonesia berencana memperkuat pertahanan siber nasional dengan belajar dari pengalaman Singapura di bidang tersebut.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Angkatan Bersenjata Singapura, Wakil Laksamana Aaron Beng, membahas potensi kerja sama pertahanan siber saat rapat di Jakarta pada Selasa.
Brigjen Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, kepala biro informasi pertahanan kementerian, mengatakan Indonesia ingin belajar dari Singapura yang kemampuannya di bidang siber dianggap sangat maju.
"Kami mau belajar dari Singapura, dan Singapura juga bersedia berbagi ilmunya karena mereka sudah jadi kekuatan baru di dunia siber," kata Inkiriwang kepada wartawan.
Singapura membentuk Digital Intelligence Service (DIS) pada 2022 sebagai cabang keempat Angkatan Bersenjata Singapura (SAF), setara dengan angkatan darat, laut, dan udara.
Meski Inkiriwang tidak merinci rencana kerja sama ini, diharapkan ini tak hanya mendukung TNI tapi juga infrastruktur pertahanan siber nasional, terutama untuk melindungi data-data strategis.
Sebelumnya, Indonesia pernah mengusulkan pembentukan Divisi Siber sebagai cabang keempat TNI. Pembahasan proposal ini terjadi menjelang akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo, melibatkan DPR, Kemenhan, dan pimpinan TNI.
Namun, pemerintahan saat ini belum melanjutkan rencana tersebut.
Berita terkait: Indonesia dan Singapura sepakat soal program militer dan siber bersama
Berita terkait: TNI incar kerja sama pertahanan siber dengan Jepang
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025