“Tren investasi properti di Indonesia saat ini beralih ke arah pengembangan ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Rakhmat Yulianto, direktur promosi pengembangan di Kementerian Investasi.
“Yang perlu kita fokuskan adalah bagaimana tren investasi akan berkembang di masa depan. Apakah kita suka atau tidak, kita harus siap untuk menciptakan produk yang lebih berkelanjutan,” katanya.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam acara “Indonesia CEO & Leaders Forum 2025: Mengevaluasi Ulang Sektor Properti Berkelanjutan dan Berbasis Investasi di Indonesia” di Jakarta pada hari Kamis.
Yulianto mengakui bahwa hal ini akan menjadi tantangan bagi industri properti, yang berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon baik di tingkat nasional maupun global.
“Namun, ini juga merupakan kesempatan bagi kita untuk tidak hanya menciptakan properti ramah lingkungan baru tetapi juga untuk merenovasi dan mengembangkan properti yang sudah ada agar lebih berkelanjutan,” jelasnya.
Selain itu, Yulianto menyoroti bahwa banyak konsumen Indonesia semakin menyadari kebutuhan akan hunian yang lebih hijau.
“Jika kita melihat ini, bukan hanya tuntutan perusahaan tetapi juga konsumen Indonesia. Konsumen semakin sadar akan keberlanjutan,” tambahnya.
Saat ini, ia mencatat bahwa emisi karbon di sektor properti masih cukup tinggi. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan, termasuk pengembang dan pemerintah, perlu menemukan solusi untuk mengurangi emisi tersebut.
“Kita tidak hanya harus mempertimbangkan aspek operasional properti itu sendiri, tetapi juga aspek sosial,” katanya.
Dalam presentasinya, Yulianto menyoroti komitmen Indonesia untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060 atau lebih awal.
“Dengan komitmen ini, pemerintah mendukung pengurangan emisi karbon di sektor properti, yang, menurut laporan JLL 2022, menyumbang sekitar 40 persen dari emisi karbon global,” ujarnya.
Menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan di sektor properti dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan dan investor.
Manfaat-manfaat tersebut meliputi peningkatan nilai aset dan daya saing, menarik penyewa yang memprioritaskan kepedulian lingkungan, mengurangi biaya operasional melalui sistem yang efisien energi, meningkatkan reputasi merek, meningkatkan keunggulan kompetitif, dan menghasilkan manfaat keuangan jangka panjang.
Berita terkait: Sektor perumahan dapat membantu menurunkan emisi: Kementerian Lingkungan
Berita terkait: Indonesia mendorong investasi hijau untuk pembangunan berkelanjutan
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira, Yashinta Difa
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025