Indonesia Beralih Fokus dari Kemiskinan ke Pemberdayaan Masyarakat

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia mulai mengubah strategi pengentasan kemiskinan dari bantuan sosial ke pembangunan sosioekonomi dan pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal.

Perubahan ini disampaikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat pertemuan dengan 294 relawan sosial di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menurut pernyataan yang dikeluarkan Jumat kemarin.

“Bantuan sosial bersifat sementara, tapi pemberdayaan adalah solusi jangka panjang,” ujarnya. “Makanya, kebijakan sosial saat ini bertujuan mengurangi ketergantungan dan memperkuat kemandirian.”

Yusuf mengatakan paradigma baru ini menjadi dasar pembentukan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto. Kementerian ini bertujuan menyeimbangkan perlindungan sosial dengan peningkatan kapasitas bagi masyarakat miskin.

“Pemberdayaan adalah kunci agar masyarakat bisa naik level dan mandiri,” jelasnya.

Dalam acara Jumat itu, menteri meluncurkan program yang memanfaatkan sumber daya lokal, seperti mengubah batang pisang jadi produk bernilai ekonomi tinggi—praktik yang bisa diterapkan di Lumajang.

Menurut bupati, Lumajang punya sekitar 6.000 hektar kebun pisang yang tersebar di beberapa wilayah dan siap dikembangkan.

Kementerian Sosial berencana melatih warga dari dua desa dalam mengolah batang pisang menjadi produk yang bisa dijual. Pelatihan akan mencakup keterampilan produksi dan akses pasar, sebagai upaya nyata memberdayakan masyarakat setempat.

Bupati Indah Amperawati menyambut baik inisiatif ini dan berharap bisa membantu warga membangun usaha yang berkelanjutan.

Berita terkait: West Java’s vasectomy-for-aid plan lacks legitimacy: Minister
Berita terkait: Government ramps up support for laid-off workers with DTSEN: Minister

Penerjemah: M Riezko, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Hahm Eun Jung Resmi Menyunting Hati Sutradara Kim Byung Woo dalam Ibadah Pernikahan yang Hangat dan Privat