Indo Defence 2025: Perspektif Produsen Alutsista Lokal dan Internasional

Sabtu, 14 Juni 2025 – 15:06 WIB

Jakarta, VIVA – Pameran pertahanan internasional, Indo Defence 2025, berhasil menarik perhatian pelaku industri dari dalam dan luar negeri. Sebanyak 55 negara dan 1.180 peserta turut meramaikan ajang ini. Bagi banyak pihak, momen ini jadi sarana strategis untuk memperkuat diplomasi pertahanan sekaligus membuka peluang besar di sektor industri militer, baik dari segi teknologi, investasi, maupun perdagangan di bidang pertahanan, kedirgantaraan, dan kemaritiman.

Hal ini diungkapkan oleh PT. Pindad, perusahaan BUMN Indonesia yang sudah berpartisipasi di Indo Defence selama 20 tahun. Danurani Dyah Pertiwi, Corporate Secretary PT. Pindad, menyebut ajang ini sangat penting karena bisa memperkuat eksistensi industri pertahanan nasional sekaligus jadi momen tepat untuk meluncurkan kendaraan taktis terbaru mereka, MV3.

“Peluncuran MV3 dilakukan langsung di depan Presiden. Kami juga menandatangani MoU dengan beberapa mitra strategis yang udah direncanakan sebelumnya,” kata Danurani, Sabtu (14/6/2025).

Menurutnya, Indo Defence membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, baik lokal maupun internasional, termasuk untuk memperkuat rantai pasok industri pertahanan nasional.

“Dampaknya besar karena kami bisa menjajaki kerja sama baru, baik dari dalam maupun luar negeri. Potensinya juga bisa mendukung penguatan supply chain kami,” jelasnya.

Peserta dari luar negeri pun mengakui pentingnya acara ini. Benjamin Espana, Business Defense Manager UNAC Prancis, mengaku melihat potensi besar di pasar Indonesia.

“Pasar Indonesia sangat penting bagi kami. Kami ingin kembangkan bisnis kami bersama kekuatan Indonesia,” kata Benjamin saat ditemui di pameran.

Ia menambahkan, acara ini bukan cuma untuk promosi produk, tapi juga jadi jembatan mempererat hubungan Prancis-Indonesia.

“Kemitraan Prancis-Indonesia sangat penting. Presiden Prabowo bahkan dijadwalkan hadir di Hari Nasional kami. Itu bukti betapa pentingnya hubungan ini,” tambahnya.

MEMBACA  Respons Rizky Ridho Usai Mendengar Kabar Meninggalnya Affan Kurniawan Tertabrak Brimob

Sementara itu, perusahaan AS, ISR (Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance), menjadikan Indo Defence sebagai momentum untuk memperluas kerja sama strategis di Asia Tenggara.

“Acara ini penting karena memungkinkan kami memperkenalkan kemampuan integrasi ISR ke berbagai organisasi,” ujar Raymond Corrigan, Director of Business Development ISD.

Tak ketinggalan, perusahaan senjata Turki, Sarsilmaz, juga berkomitmen memperkuat sistem pertahanan Indonesia dengan menyediakan senjata berkualitas. Murat Yetim, perwakilan Sarsilmaz, mengaku sudah menemukan mitra lokal yang solid dan tengah membangun kerja sama jangka panjang.

Baca Juga:
Keluarga Korban Minta Oknum TNI yang Tembak Polisi di Lampung Dihukum Mati